Rabu, 09 Juli 2014

Cloud Computing dan Keterlibatannya dalam Menghemat Energi: Kasus Penggunaan pada Private Cloud


                     Kali ini saya akan mencoba merangkum hasil dari jurnal yang saya dapatkan mengenai penerapan komputasi modern pada bidang Cloud Computing ini. Seperti yang sudah diketahui bersama bahwa hal ini bukanlah sesuatu yang tidak asing lagi bagi sebagian besar kita di mana proses komputasi dilakukan di “awan” atau di tempat yang secara fisik tidak terlihat atau tidak sesuai dengan “virtual”-nya secara dekat. Misalnya saya pada sistem cloud storage di mana penyimpanan data dimasukkan ke dalam penyimpanan “awan” atau disimpan dengan menggunakan internet sehingga data dapat disimpan oleh pengguna dengan aman meskipun tidak terlihat secara langsung bentuk fisik penyimpanannya.

            Dalam cloud computing ini supaya dapat bekerja dengan cakupan yang besar pastinya memerlukan biaya dan sumber daya energ yang sangat besar dan mahal, dan tentu saja inilah yang menjadi kendala bagi mereka yang ingin mempergunakan sistem cloud computing ini. Untuk itu dalam jurnal ini dilakukan suatu analisis bagaimana cara mengoptimalkan setiap perangkat yang terlibat dalam cloud computing ini supaya hemat energi.

            Cakupan kerja dari analisis ini adalah server,  perangkat penyimpanan, peralatan jaringan, data pusat, serta sumber daya ICT. Setiap elemen di atas dibuat suatu model sehingga memudahkan dalam analisis komponen-kompenen apa saja yang seharusnya terlibat dan dapat dioptimalkan.

            Adapun setelah dilakukan analisa, didapat ada beberapa komponen penting yang memerlukan energi dalam melakukan prosesnya:
1.      Server
Terbagi menjadi dua keadaan, idle dan dinamis. Idle menunjukkan bahwa server tersebut tidak melakukan aktivitas, sedangkan dinamis adalah saat server melakukan proses komputasinya. Kedua faktor ini dihitung sedemikian rupa supaya dapat meminimalisir konsumsi energi yang besar.

2.      Prosesor
Melalui penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa prosesor adalah contributor terbesar dalam keseluruhan konsumsi daya pada server – yaitu sekitar 40%. Dalam prosesor juga terdapat dua keadaan, yaitu idle dan dinamis. Kedua keadaan ini memerlukan daya juga, dan oleh sebab itu maka akhir-akhir ini telah dibuat berbagai macam prosesor dengan multi-core supaya pemrosesan data dapat dikerjakan dengan efisien dan dengan cepat sehingga dapat mengurangi jumlah energi yang dikonsumsi.

3.      Memory
Memory ini juga dapat mengonsumsi energi baik pada saat start-up, idle maupun saat penyimpanan atau pembacaan data di harddisk.

4.      Network Interface Card
NIC yang mana dapat menghubungkan banyak jaringan juga dapat memberikan kontribusi dalam konsumsi energi pada server. Semakin banyak jumlah jaringan yang aktif, maka semakin besar pula konsumsi dayanya.

5.      Fan
Konsumsi daya dari kipas ini berubah dari satu RPM (Rotation Per Minute) hingga lebih, Semakin besar jumlah RPM dari kipas tersebut, maka semakin besar daya yang digunakan.

6.      Power Supply Unit
PSU ini juga mempengaruhi besarnya daya yang dikonsumsi. Untuk itu penggunaan dari PSU ini harus dapat diefisienkan. Semakin efisien PSU tersebut, maka semakin kecil konsumsi dayanya.

Dari sini bisa dilihat bahwa banyak komponen yang ikut berperan dalam konsumsi daya suatu server. Oleh sebab itu adalah jauh lebih baik jika dapat melakukan efisiensi pada setiap komponen tersebut supaya konsumi daya pada server dapat diminimalisir dan meskipun menggunakan tenaga yang sedikit namun dapat memberikan performa yang tetap baik.

Referensi:
www.journalofcloudcomputing.com/content/pdf/2192-113X-1-19.pdf



Share/Bookmark