Selasa, 20 Juli 2010

4-I (Baca: empati)

            Suatu hari para Iblis sedang berdiskusi satu sama lain mengenai cara untuk menghancurkan kesatuan dari orang-orang Kristen di dunia.Mereka berusaha untuk menghancurkan komunitas gereja di dunia ini dari luar,namun selalu gagal.Para iblispun merasa kesal,karena kesatuan dari umat Kristen sangat kuas sekali,hingga akhirnya mereka menemukan cara yang paling ampuh,yaitu memunculkan sikap egois di antara umat Kristiani.Cara ini sangat ampuh,terbukti dari banyaknya orang yang mengaku Kristen karena mereka merasa jika mereka menjadi umat Kristen,mereka dipandang berharga dan penting di mata orang-orang sekitar.Betul,merea hanya mencari pamor di mata sesamanya saja,bukan bersungguh-sungguh untuk Tuhan.Dari sinilah akhirnya timbul istilah perpecahan di antara umat Kristen,seperti praktek devide et impera yang dilakukan Belanda kepada rakyat Indonesia saat itu.

            Pada zaman dahulu,jemaat di Korintus juga merupakan bangsa yang hebat.Mengapa hebat?Karena mereka sangat rajin melayani Allah,memiliki karunia yang luar biasa,melakukan hal-hal yang luar biasa karena Roh Kudus memenuhi mereka,tetapi di tengah segala kelebihannya,pikiran mereka ternyata egois.Mereka merasa “saya selalu benar,orang lain salah” karena kelebihan merea yang sesungguhnya tak perlu disombongkan karena itu pemberian dari Tuhan semata,hingga akhirnya terjadilah perselisihan seperti yang diungkapkan Rasul Paulus di 1 Kor 3.

Rasul Paulus mengingatkan .ke jemaat di Korintus supaya mereka saling hidup dengan baik dan saling mengasihi satu sama lain ( 1 Kor 13).Kunci penting yang diucapkan Paulus adalah “sekalipun aku dapat berkata-kata dengan semua bahasa manusia dan bahasa malaikat,tetapi jika aku tidak mempunyai kasih,aku sama dengan gong yang berkumandang dan camang yang gemerincing.Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan ; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung,tetapi jika aku tidak mempunyai kasih,aku sama sekali tidak berguna.” (1 Kor 13:1-2).Melalui ayat ini,kita mengetahui kalau kasih itu sungguh penting dalam kehidupan orang banyak,tetapi sering kali tidak menjadi konsep hidup.Banyak orang yang sangat mudah berkata “aku mengasihi”,tetapi itu hanya omong kosong belaka.Mereka mengucapkan hanya sebatas ucapan saja,tidak bisa melakukannya dalam kehidupan nyata.

BAGAIMANA CARANYA SUPAYA KITA MENJADI PERSEKUTUAN YANG KUAT?
1.KITA MERUPAKAN SATU TUBUH (1 KOR 12:12-13)
karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak,dan segala anggota itu,sekalipun banyak,merupakan satu tubuh,demikian pula Kristus.Sebab dalam satu Roh kita semua,baik orang Yahudi,maupun orang Yunani,baik budak,maupun orang merdeka,telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.”
   Suatu hari Pnt. Mawan M. Div. (salah satu penatua di gereja saya) beserta kedua temannya,Carlstein dan Marvin sedang melakukan sebuah diskusi bagaimana kehidupan orang Cina dengan orang pribumi di Indonesia (maaf menyinggung SARA,tidak ada maksud untuk menyinggung kedua belah pihak).Mereka semua sepakat bahwa banyak orang Cina di Indonesia  seringkali menganggap orang pribumi lebih rendah dari mereka.Konsep ini terus terbawa oleh sebagian besar keturunan Cina sehingga menjadi suatu pegangan (saya tidak mau bergaul dengan mereka karena lebih rendah derajatnya).Ironisnya,hal itu berawal dari orang Kristen sendiri.Mereka  lupa satu hal,Paulus mengatakan bahwa Allah mempersatukan setiap kita dan diikat menjadi satu tubuh.Oleh sebab itu,ubahlah pandangan yang seperti itu dan miliki konsep memandang orang lain seperti memandang diri sendiri.
2.TERIMALAH SETIAP PERBEDAAN YANG ADA ( ayat 14)
   Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota,tetapi atas banyak anggota.”
Tangan itu tangan,telinga itu telinga,tidak mungkin tangan mengantikan fungsi dari telinga.Masing-masing dari kita memiliki perbedaan,ada yang kurang,ada yang lebih,tidak mudah untuk disamakan.Misalnya saja kebiasaan di dalam keluarga.Ada beberapa keluarga yang berkomunikasi dengan menggunakan kata loe dan gue.Perkataan yang sudah menjadi suatu kebiasaan dalam keluarga,jika dibawa ke dalam lingkungan masyarakat,pasti akan timbul perpecahan.Mengapa?Karena masyarakat merasa orang ini tidak punya sopan santun dan merasa orang itu sangat kurang ajar sekali kepada orang yang lebih tua.Solusi yang tepat untuk masalah ini adalah saling memahami dan memaklumi setiap perbedaan yang ada.
3.SALING MEMBUTUHKAN SATU SAMA LAIN ( ayat 21)
   Ilustrasinya seperti ini:Saat kita merasa lapar,bagian dari tubuh kita yang mana yang merasakan lapar?Pasti lambung.Kita pasti akan mencari makanan untuk memgurangi rasa lapar itu.Rangsangan lambung diteruskan ke otak sehingga kita bisa merasakan lapar.Saat kita mencari-cari sebuah makanan,bagian mana yang bergerak selanjutnya?Tentunya kaki untuk bergerak ke arah makanan itu berada.Hal berikutnya setelah kita mendapatkan sebuah makanan untuk dimakan,kita pasti akan menggerakkan tangan kita untuk mengambil makanan itu ke dalam mulut kita,lalu melewati kerongkongan,esophagus hingga mencapai lambung.Apakah ada di antara bagian tubuh itu yang merasa paling berjasa?Tentu tidak.Semua menjalankan fungsinya masing-masing,tak ada yang merasa paling hebat atau tidak.Ada rasa nyaman setelah makanan itu sampai di lambung,kenikmatan yang dirasakan bersama-sama,perut kenyang,energi dari makanan disalurkan ke organ-organ lainnya.Bayangkan jika salah satu dari bagian anggota tubuh itu tidak berfungsi,misal tenggorokan,tentunya semua akan hancur.Perut tetap lapar,tidak ada pasokan energi dst.Begitu juga  di dalam persekutuan,ada kelebihan dan ada kekurangan.Miliki konsep bahwa kita semua saling membutuhkan,terima segala kelebihan dan kekurangan orang lain.
4. LIHATLAH ORANG LAIN APA ADANYA (ayat 22-23)
“Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah,yang paling dibutuhkan.Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita kurang terhormat,kita berikan penghormatan khusus.Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok,kita berikan perhatian khusus.”
    Darimana kita bisa melihat keadaan seseorang?Kita bisa merasakan keadaan seseorang apabila kita bisa menempatkan diri di posisi orang tersebut (empati).Kita harus memahami kondisi teman kita saat ini,apakah dia sedang kesulitan,kesusahan,senang dsb.Misalkan saja di dalam pelayanan.Saat kita telat untuk mengikuti doa sebelum melayani,penanggung jawab kita merasa kesal kepada kita karena telat,tidak bisa menepati waktu tanpa tahu bahwa waktu di dalam perjalanan,ada seseorang yang kecelakaan dan kita menolong orang tersebut sehingga menjadi telat.Ada orang yang langsung emosi karena dimarahi seperti itu dan tidak menjelaskannya dengan baik.Seandainya kita bisa menjelaskan situasi sebenarnya dengan baik,pasti tidak aka nada yang namanya perpecahan.Setiap dari kita pasti melakukan kesalahan,setiap dari kita pasti ada kekurangan.Nah,itulah gunanya kita harus saling menopang satu sama lain,sehingga kita persatuan kita semakin kokoh dan tidak tergoyahkan.INGAT,saling mengampuni,terima apa adanya,maka semua akan menjadi indah.
INTINYA KASIH,LAKUKAN UNTUK ORANG LAIN,SALING MENOPANG DAN NISCAYA KITA UMAT ALLAH AKAN TETAP KUAT WALAU TERJADI PERSELISIHAN SEBESAR APAPUN.JESUS BLESS YOU.^^
*Berdasarkan khotbah di GKI Perniagaan tanggal 18 Juli 2010 dengan tema 4-I yang dibawakan oleh Pnt. Mawan M. Div. 

Share/Bookmark

2 komentar:

  1. Wah, good2 Ton... Masukin ke blog KR aja nih, pasti bakal jadi berkat buat banyak orang. GBU y. ^^

    BalasHapus
  2. Huehue.OK d Ko.Tenang aja,kalau artikelnya uda banyak akan aku posting.Ingetin ya Ko?Huehue.Terima kasih.Gbu.^^

    BalasHapus

Thank you for your comment.I'm really appreciate it.