Sabtu, 04 Desember 2010

Kisahku Di Panti Anak Jalanan

        Kurang lebih satu Minggu yang lalu, gue dengan teman-teman gue mengunjungi panti anak-anak jalanan di Petak Asem (Dekat Pasar Ikan) dalam rangka bakti sosial. Gue beserta teman-teman gue mendapatkan begitu banyak pelajaran yang sangat berharga melalui anak-anak jalanan ini. Rasa lelah kami saat menentukan tema dan susuanan acara terbayar sudah setelah bermain bersama dengan anak-anak yang ada di sini.

            Sebelum kita ke sana, kita semua mengikuti rapat yang cukup lama dan melelahkan. Bayangkan kita rapat dari pukul 19.30 WIB sampai pukul 22.00 WIB tiap hari Jumat selama 4-6 Minggu. Teman-teman gue sibuk menentukan tema dan susunana acara, sedangkan gue sibuk dengan tugas-tugas gaje di kampus. Ksrena itulah gue sendiri yang merasa bahwa acara bakti sosial tidaklah begitu melelahkan (Sory banget ya teman-teman?). Gue datang saat rapat terakhir, di mana agendanya adalah membereskan dan membungkus bingkisan-bingkisan untuk anak-anak di sana. Waktupun menunjukkan pukul 22.00 WIB dan kami semua telah selesai mengepak dan pulang ke tempat kami masing-masing. Dalam hati gue, gue merasa kedatangan gue tadi serasa hembusan napas bau jengkol  yang kedatangannya tidak begitu diperhitungkan (lebay mode on).

           
            Akhirnya hari yang dinantikan tiba juga. JRENG JRENG JRENG JRENG (Sound effect Ultraman sedang melawan monster yang uda jadi raksasa). Kamipun berangkat dengan menggunakan motor. Gue naik motor pinjaman teman cewek gue (bukan teman dari cewek gue, tapi teman gue yang berstatus cewek). Warna motornya ijo-ijo feminim, bodi motornyapun feminim abies. Alhasil gue da kayak lelaki berstatus feminim yang mau belanja jengkol ke pasar. Akhirnya gue sampai juga di TKP, tapi karena tidak ada tempat parkir di sana, terpaksa kita parkir di tempat parkir terdekat


            And you know what??? Yup, kami semua harus mengangkat kotak berisi bingkisan-bingkisan seberat baju-baju apek gue dengan cara berjalan kaki. Ternyata jauh juga jalan kaki dengan membawa kotak seberat ini. Untuk membawa kotak itu, diperlukan sekurang-kurangnya 2 orang. Nah, gue kebagian beginian dengan teman g. Postur tubuh gue tinggi, sedangkan temen gue pendek. Walhasil, badan gue encok dan pegal linu gara-gara harus menyesuaikan dengan tinggi teman gue itu supaya kotak itu mudah dibawa. Dengan perjuangan bak tentara gerilya tahun 70-an akhirnya gue bisa sampai dengan baju bersimbah keringat dan banjir keringat ketek di mana-mana.


            Setelah sampai di sana, kita harus segera bersiap-siap mempersiapkan acara karena sebentar lagi harus dimulai dan anak-anak sudah ada yang telah datang. Gue yang terlihat seperti orang yang dijorokin ke kolam renang berkata dalam hati: “WHAT???? Ga ada waktu buat mengeringkan badan gue?” Gue depresi. Teman gue bertanya dengan penuh keheranan.
“Buset, kenapa lu keringetan banyak banget?”
“Iya ni, habis ngangkat kotak tadi. Gue lebih banyak basah keringat ketek daripada keringat badan lo?” Dengan tampang culun gue berkata seperti itu.
“…….” Teman gue menjauh 20 cm dari gue.

            Akhirnya datanglah anak-anak jalanan itu. Sekitar 30 anak datang dengan antusias, tapi karena melihat kita, terutama gue, antusias mereka menghilang dengan sekejap. Mungkin ada salah satu dari mereka: “Wadu, kakak ini culun banget si?” Atau “Kayaknya saya diajarin kalo mandi buka baju deh, tapi kakak ini ko mandi dengan pake baju?” Atau apapun itu. Gue si berusaha untuk tidak menunjukkan ekspresi keculunan gue pada mereka. Gue berusaha untuk senyum selebar-lebarnya, tapi anak-anak itu malah makin menjauh dari gue. Akhirnya gue mendapatkan pelajaran pertama dari sini: “Oke, ternyata untuk mendekati anak-anak memang susah.”

            Acarapun dimulai. Teman gue yang menjadi MC mengajak mereka semua untuk bangun dan bernyanyi lagu anak-anak kesukaan mereka sebagai pemanasan sebelum acara inti dimulai. Mereka semangat sekali. Bertepuk tangan, joged, bahkan maen dorong-dorongan. Lucunya, orang yang didorong itu malah tetap terseyum dan tidak membalas. Tidak seperti orang-orang gede sekarang. Kalo disenggol sedikit saja, bisa timbul adu bacot dan jotos Pelajaran kedua yang bisa gue ambil: “Anak-anak memang polos dan tetap bahagia dalam keadaan apapun.”

            Akhirnya datang juga acara intinya: “Babe’s Show”. Kenapa namanya kayak gitu? Well, pembicara yang membawakan acara ini adalah seorang pemuda agak botak berusia 23 tahun yang mukanya tua seperti Babe-babe (bapak-bapak) pada umumnya, sehingga ia dijuluki Babe. Dialah yang membimbing dan mengawasi kita dalam acara ini. Dalam acara ini, ia menceritakan tentang Obama, seorang anak yang dulunya tinggal di Indonesia namun bisa menjadi seorang presiden di Amerika Serikat. Anak-anakpun dengan seksama mendengarkan dengan baik setiap penjelasan yang diberikan, apalagi saat Kak Babe berkata bahwa Mimpi itu tidaklah salah asal kita mau untuk bertekun dengan keras, rajin belajar, serta mengandalkan Tuhan dalam kehidupan mereka. Dari sini gue belajar satu hal lagi: “Walaupun keadaan mereka secara ekonomis kurang, tetapi mereka tetap mempunyai mimpi dan mau untuk meraih mimpi mereka itu.”

            Babe’s Showpun telah selesai, berikutnya adalah games dengan anak-anak ini. Mereka sangat bersemangat sekali mengikuti games ini. Ada yang tersenyum lebar, ada yang ngoceh-ngoceh gaje, bahkan ada anak yang saat disuruh untuk mengikuti games ini merasa malu dan hanya bisa memandang sejuta rasa. Mungkin dia takut lihat gue. Dari sinipun gue bisa dapat satu pelajaran lagi: “Anak-anak adalah masa di mana mereka membutuhkan kasih sayang dan kebahagiaan. Janganlah orang lain merampas kebahagiaan mereka dengan menjadikan mereka sebagai pengamen jalanan demi menghidupi kebutuhan mereka dan keluarganya.”

            Acarapun telah selesai. Gue tidak merasa bahwa waktu sudah menunjukkan pukul 14.00 WIB dan tidak menyadari bahwa baju gue sudah kembali seperti sedia kala alias tidak basah lagi. Ternyata pertemuan dengan mereka terasa singkat sekali. Anak-anak kembali ke tempat mereka masing-masing dengan keceriaan yang tinggi. Kami memberi mereka bingkisan sebagai kenang-kenangan. Wow, ternyata ga sia-sia gue datang ke sini. Gue bisa mendapatkan pelajaran yang paling berharga dengan anak-anak ini. Hal penting lagi yang bisa gue dapatkan adalah: “Bersyukurlah dengan keadaan kita saat ini karena mereka yang secara ekonomi lebih kurang dari kita, namun mereka tetap bersemangat dan tetap ceria dalam menjalani hidup ini.”

            Kamipun beres-beres dan tidak lupa untuk bernarsis ria di sana dengan teman-teman. Selesai sudah acara ini. Gue merasa tidak mau untuk berpisah secepat ini, tapi apa boleh buat. Kami pamitan dengan penjaga panti ini dan kembali ke tempat parkiran untuk mengambil motor-motor kami. Saat kami dalam perjalanan, kami mendengar suara polos seorang anak kecil memanggil kita: “Kakak, kakak, ketemu lagi ni.” Ternyata anak-anak yang tadi datang ke acara kami yang memanggil kami. Mereka datang menghampiri kami dengan ceria. Ternyata rumah mereka kecil dan terbuat dari kayu-kayu yang sudah lapuk terletak di pinggi kali. Gue merasa malu pada diri gue sendiri. Betapa tidak? Gue yang bisa dibilang cukup lebih baik dari mereka merasa malas-malasan dan tidak mau mensyukuri apa yang ada, sedangkan mereka tetap merasa ceria di tengah keluarga mereka yang pas-pasan. Gue benar-benar merasa tertegun. Akhirnya kami sampai di tempat parkiran dan gue kembali menaiki motor feminim dengan helm yang juga feminim untuk kembali ke tempat awal kami janjian.


Share/Bookmark

Minggu, 31 Oktober 2010

Studentsite Gunadarma

Alamat: http://studentsite.gunadarma.ac.id/ 

            Sebenarnya apa itu Studentsite Gunadarma? Studentsite Gunadarma adalah situs mahasiswa khusus untuk anak-anak Gunadarma. Situs ini berguna untuk mengetahui informasi-informasi yang ada di Gunadarma dan sebagai tempat untuk mengirimkan tugas-tugas yang bersifat online, artinya tulisan tersebut harus diupload ke web kita sendiri (blogger, wordpress, dll). Nah, di studentsite Gunadarma ini terdapat beberapa fitur-fitur, seperti locker, E-Mail, Bookmarks, Polls, Log Out, Calendar, Addressbook, InfoLog, Filemanager dan forum .Untuk penjelasan lebih lanjut bisa dilihat setelah paragraf ini.

Locker
Locker dilambangkan dengan ikon rumah pada studentsite. Locker ini adalah suatu fitur di studentsite Gunadarma di mana kita sebagai mahasiswa aktif di Gunadarma bisa mengetahui informasi-informasi, baik lama maupun baru di Gunadarma itu sendiri. Bisa perbaikan mata kuliah, event-event khusus dan lain-lain. 5 Informasi terkini bisa dilihat langsung saat kita login ke studentsite tersebut.

E-Mail
Dilambangkan dengan amplop surat berwarna putih yang terbuka pada studentsite. Fitur ini berfungsi sebagai e-mail di Universitas Gunadarma ini. Fitur-fitur yang tersedia di sini hampir sama dengan e-mail provider lainnya, seperti Compose untuk menulis e-mail, Compress Folder untuk mengkompres folder e-mail yang ada menjadi ukuran yang lebih kecil, Preferences untuk mengatur tampilan atau format di e-mail kita, serta Manage Folders untuk memanajemen folder tersebut. Ada juga fitur penyaringan untuk menyaring e-mail e-mail yang kita anggap mengganggu atau spam.

Calendar
Fitur Calendar ini dilambangkan dengan ikon kalender. Fitur ini berfungsi untuk mengetahui tanggal-tanggal penting pada saat perkuliahan di Gunadarma.

Addressbook
Dilambangkan dengan ikon 2 orang. Berfungsi sebagai tempat untuk menaruh dan menyimpan kontak yang sudah kita masukkan sebelumnya. Di sini terdapat fitur search untuk mencari nama kontak yang sudah tersimpan. Ada pula Category untuk memunculkan nama-nama kontak sesuai dengan kategori yang sudah kita buat. Di bawahnya ada alphabet dari A-Z. Jika kita mengklik abjad tersebut, maka kita akan dibawa ke nama-nama kontak yang telah ada berdasarkan huruf awal. Misal kita mengklik huruf A, maka akan ditampilkan nama-nama kontak yang berawalan huruf A, dan seterusnya. Selebihnya hampir sama dengan fitur penyimpanan kontak online lainnya.

InfoLog
Fitur ini dilambangkan dengan papan daftar beserta telepon seluler dan bola dunia ada studentsite. Fungsinya adalah sebagi tempat untuk melihat catatan-catatan kegiatan apa saja yang telah kita lakukan dengan menggunakan studentsite ini selama masa perkuliahan. Bisa berupa hasil ketikan yang sudah dikirim, catatan-catatan penting dan lain sebagainya.

Filemanager
Dilambangkan dengan folder berwarna biru yang terbuka dan di sampingnya terdapat bola dunia kecil. Fungsinya ‘mungkin’ untuk memanajemen file-file yang telah kita masukkan sebelumnya di studentsite ini, karena hinga saat ini fitur ini masih error dan tidak bisa dibuka.

Forum
Dilambangkan dengan amplop kotak tertutup dengan tanda tanya di dekat amplop tersebut pada studentsite. Saat kita mengklik ikon tersebut, maka secara otomatis akan masuk ke situs UG Community atau komunitas anak-anak Gunadarma. Menu-menu yang tersedia pada UG Community ini antara lain UG Radio, HOME, BLOGS, FORUM, UG’ERS, GALLERY, GROUPS, MUSIC, VIDEOS, EVENTS. Situs komunitas ini hampir sama dengan situ-situs komunitas yang lain, seperti kaskus, indowebster, dan lain-lain. Ada menu New Posts untuk memasukkan postingan baru ke UG Community ini. Ada lagi menu My Topics yang berfungsi untuk mengetahui topic-topik apa saja yang telah dibuat oleh kita di situs ini. Profile Forum sebagai forum untuk masing-masing profil yang sudah terdaftar di web UG Community ini. Kemudian ada User Settings untuk mengatur tampilan, profil dan lain sebagainya, serta Subscriptions untuk berlangganan topik yang sudah kita pilih sebelumnya.

Bookmarks
Pada studentsite dilambangkan dengan tanda bintang berwarna kuning. Fungsi utamanya adalah untuk melihat thread atau bagian apapun yang telah dibookmark oleh kita di website. Kita bisa membookmark situs-situs yang sering dikunjungi atau terfavorit ke dalam fitur ini untuk memudahkan kita apabila akan diakses lagi di kemudian hari.

Polls
Dilambangkan dengan tanda grafik batang pada studentsite. Fungsi fitur ini adalah untuk melihat dan menjawab survei-survei atau polling-polling yang telah tersedia sebelumnya.

LogOut
Dilambangkan dengan ikon lingkaran merah yang di dalamnya terdapat tanda silang. Fitur ini berfungsi untuk signout dari studentsite Gunadarma ini.

Kelebihan Dan Kekurangan Studentsite
Di dalam suatu pekerjaan manusia, tentulah ada kelebihan dan ada juga kekurangannya. Kali ini saya akan memberitahukan kelebihan dan kekurangan berdasarkan hasil review saya:
Kelebihan:
  1. Lebih praktis, karena ada fitur e-mail yang tersemat pada layanan ini. Tidak tanggung-tanggung kapasitas maksimal yang diberikan untuk menampung e-mail yang ada adalah sebesar 100 MB, tidak kalah dengan e-mail provider yang lainnya.
  2. Tidak berat saat membukanya karena tampilannya yang sederhana.
  3. Bisa menyimpan kontak cukup banyak dan tampilannya mudah dimengerti oleh orang yang baru pertama kali melihatnya.

Kekurangan:
  1. Banyak error pada sebagian fitur-fiturnya, seperti fitur filemanager yang apabila diklik akan muncul tulisan seperti ini: “Fake Base directory does not exist and could not be created, please ask the administrator to check the global configuration.
  2. Tampilan terlalu sederhana dan cenderung membosankan.
  3. Saat pertama kali membuka studentsite, ada pengumuman-pengumuman dari tahun-tahun sebelumnya sehingga terlihat tidak terupdate.
  4. Fitur Polls tidak ada gunanya, mungkin untuk saat ini.
  5. Di fitur Addressbook terdapat kontak-kontak nama yang tidak dikenal, padahal belum pernah memasukkan kontak sebelumnya.

Semoga di kemudian hari pihak dari Gunadarma dapat memperbaiki segala kekurangan yang ada ini. Memang membutuhkan waktu yang sangat lama, tapi saya akan tetap menunggunya dengan sabar. Maju terus Gunadarma!!!

Share/Bookmark

Kamis, 28 Oktober 2010

Apa Manfaatnya Kita Mempelajari Ilmu Sosial Dasar di Perkuliahan?

Akhir-akhir ini banyak universitas-universitas di Indonesia sudah mulai menerapkan ilmu sosial dasar sebagai mata kuliah softskill. Apa itu softskill? Softskill adalah suatu kemampuan yang akan didapat oleh siswa dalam hal hubungan antar sesama dalam kehidupan sehari-sehari. Melalui softskill ini diharapkan juga para mahasiswa untuk bisa bergaul dengan benar dan baik terhadap lingkungan sekitarnya.

        Nah, muncul lagi sebuah pertanyaan seperti ini: Kenapa sih harus ada yang namanya mata kuliah ilmu sosial dasar ini? Kompetensi apa yang diharapkan melalui mata kuliah ini? Sebelum kita menjawab lebih lanjut, ada baiknya kita mengetahui tujuan dari ilmu sosial dasar itu sendiri. Tujuan yang paling utama atau kompetensi yang diharapkan ketika mempelajari ini adalah memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum kepada mahasiswa tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji gejala-gejala sosial yang terjadi di sekitarnya. 

Ilmu sosial dasar ini, walaupun bukan mata kuliah utama, tapi sifatnya wajib. Kenapa? Karena mata kuliah ini ditujukan supaya kita dapat aktif di tengah-tengah lingkungan kita saat ini maupun di masa yang akan datang nanti. Mata kuliah ini bukanlah suatu disiplin ilmu tetapi lebih merupakan kajian yang sifatnya multi atau interdisipliner (Membuat seorang atau beberapa mahasiswa menjadi mahasiswa yang berdisiplin dan berpikir dewasa).

Nah, jangan memandang kalau mata kuliah ini tidak berbobot, tetapi lihatlah dampak yang akan ditimbulkan apabila kita mempelajari ini di dalam perkuliahan. Jika kita mempelajari dan mempraktekkan dengan sungguh-sungguh mata kuliah ini, maka kita dapa memiliki tingkat kepekaan social yang tinggi terhadap lingkungan sosialnya. Selain itu, kita bisa memiliki kepedulian sosial dalam menerapkan ilmunya di dalam masyarakat. Sangat penting sekali bukan? Kita adalah makhluk social, yang tidak bisa hidup dengan hanya sendirian saja. Kita perlu bersosialisasi dengan orang lain juga. Oleh sebab itu, ktia harus mempelajari kehidupan sosial di tengah-tengah dunia ini seperti apa dan bagaimana cara kita untuk dapat menjaga hubungan sosial ini tetap harmonis dan baik.

“Penelitian membuktikan bahwa manusia apabila dikurung di dalam sebuah ruangan yang luas dengan berbagai macam benda yang diinginkan dan ditinggal sendirian, ia tetap merasa tidak tenang dalam hidup meskipun semua benda yang diinginkannya telah tersedia karena rasa kesepian itu. Kesimpulannya adalah manusia tidak bisa hidup sendirian.”




*Sumber: http://massofa.wordpress.com/category/mkdu/ dengan beberapa pengubahan.

Share/Bookmark

Rabu, 08 September 2010

SAVE ME !!

Bacaan kali ini diambil dari Lukas 8: 26-39. Inilah salah satu ayat dari perikop tersbut:
“Setelah Yesus naik ke darat, datanglah seorang laki-laki dari kota itu menemui Dia; orang tu dirasuki oleh setan-setan dan sudah lama ia tidak berpakaian dan tidak tinggal dalam rumah, tetapi dalam pekuburan.”
(Lukas 8:27)

          Di dalam hidup ini, khusunya zaman sekarang, banyak yang sudah mengalami ke-gila-an. Hah? Masak si? Yup, gila di sini bukan berarti gila dalam arti harfiah, tetapi seseorang yang tergila-gila pada sesuatu hal, entah itu sesamanya ataupun suatu benda. Misalnya saja pada kasus ini, banyak anak muda zaman sekarang tergila-gila pada handphone  yang bisa facebook-an maupun twitter-an atau yang lainnya. Kenapa kita bisa berkata seperti itu? Karena anak muda sekarang sudah terikat oleh yang namanya facebook. Ada yang setelah pulang sekolah bukannya pulang ataupun mencari makan, tetapi update status di facebook. Pada malam hari saat mau tidur, bukannya kita berdoa dan bersyukur kepada Tuhan atas apa yang telah diberikan pada hari itu, melainkan mengecek handphone apakah ada status baru yang masuk atau tidak. Handphone kini seolah-olah telah menjadi sebuah bantal yang selalu harus di dekatnya supaya gampang untuk melihat status baru yang masuk. Ada juga yang tergila-gila bermain game online atau PlayStation, kalau tidak main rasanya hidup terasa hampa. Bahkan ada juga yang tergila-gila membaca buku alias si kacamata tebal (karena biasanya orang yang gila membaca buku mempunyai mata minus yang sangat dalam sehingga harus memakai kacamata yang tebal, Red) sampau melupakan Tuhan di dalam hidupnya karena asyik membaca buku. Hidup terasa tidak jelas arah dan tujuannya, bermain hingga berjam-jam hingga kalau sehari saja tidak bermain rasanya hidup semakin membosankan (terikat).

Alkitab di sini membicarakan orang yang gila secara harfiah,yakni benar-benar gila. Gila karena dirasuki oleh setan yang tidak hanya satu, tetapi banyak: “Dan Yesus bertanya kepadanya: “Siapakah namamu?” Jawabnya” “Legion.” karena ia kerasukan banyak setan.” (Lukas 8:30). Nah, apabila kita menemukan orang yang ketika ditanya namanya ternyata menjawab nama yang bukan miliknya, patut dipertanyakan nih sepertinya. Huehue. :D . Mungkin laki-laki pada Alkitab ini berteriak-teriak tidak jelas  karena dia terikat oleh setan-setan dan merasa tidak dapat menikmati hidup ini (Mungkin karena kita tidak tahu kejadian di tempat seperti apa, hanya tertulis di bagian Alkitab ini saja.). Nah, berdasarkan dari perikop ini juga, kita dapat mengetahui bahwa orang yang dirasuki setan biasanya pergi ke tempat sunyi atau tidur di kuburan, hidup bukan hidup kelihatannya

Walaupun begitu, Yesus tetap ingin menolongnya (betapa besarnya kasih Tuhan itu). Yesus yang idak mempan oleh setan memberikan penawaran kepada setan itu untuk segera pergi dari tubuh manusia itu. Akhirnya setan berkata bahwa ia ingin dilepaskan dari-Nya dan masuk ke dalam kawanan babi-babi yang ada di sekitar tempat itu: “Adalah di sana sejumlah besar babi sedang mencari makan di lereng gunung, lalu seta-setan itu meminta kepada Yesus, supaya Ia memperkenankan mereka memasuki babi-babi itu. Yesus mengabulkan permintaan mereka.” (Ayat ke-32). Pada zaman itu, orang Yahudi menganggap babi itu adalah binatang yang paling hina dan haram  sehingga orang-orang di sana waktu itu tidak keberatan ketika babi-babinya dimasuki oleh setan itu (kalau sekarang sih babi sudah menjadi sebuah makanan yang enak bagi sebagian orang, apalagi ditambah dengan kecap. J ). Tuhan mengabulkan permintaan mereka. Mereka dimasukkan ke dalam kawanan babi itu hingga akhirnya babi-babi itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau lalu mati lemas. (ayat ke-33)

Setelah setan-setan itu keluar dari tubuh orang itu, orang tersebut kini sudah berpakaian dan waras. Melihat ketakjuban itu, orang itu memohon kepada Yesus supaya ia diterima sebagai murid-Nya dan mengikut Dia karena telah diselamatkan, tetapi Yesus tidak mengizinkan orang tersebut mengikut-Nya. Putus asakah dia? Ternyata tidak teman-teman. Di ayat ke-39 kita dapat melihat bahwa orang itu segera menceritakan segala sesuatu yang diperbuat Yesus kepada sanak keluarganya maupun orang-orang yang ada di seluruh kota tersebut ketika Tuhan Yesus memerintahkan seperti itu kepada dia. Sebaliknya, orang-orang yang melihat peristiwa itu mengusir Yesus karena melakukan sesuatu yang menurut mereka adalah suatu ilmu sihir atau semacamnya.

Biasanya ketika kita menegur seseorang, orang tersebut tidak senang akan teguran kita: “ngapain sih lu tegur2 gue?” Orang tersebut berpikir bahwa bukan Kristuslah yang melakukan semua itu melalui perantaraan penegur itu, tetapi ketika tiba saatnya di mana ia ada di dekat jurang maut, iapun berteriak: “TOLONG AKU!!” , padahal kita tahu bahwa ia menolak teguran dari orang-orang yang pernah menegurnya. Apakah kita seperti itu teman-teman? Meminta tolong hanya pada saat genting saja tetapi kita tidak mau ditegur demi kebaikan kita? Lihat orang yang kerasukan tadi. Ketika ia meminta tolong di hadapan Tuhan Yesus (walau tidak terlihat seperti itu), Yesus segera menyelamatkannya dan melepaskan setan-setan itu dari tubuhnya. Hal ini terjadi karena orang tersebut percaya bahwa Dia adalah Tuhan yang pasti akan menolongnya dari setan-setan itu. INGAT, ORANG YANG PERCAYA KEPADA-NYA AKAN DISELAMATKAN.

Rasul Paulus mengatakan bahwa keselamatan itu tidaklah Cuma-Cuma, tapi mahal harganya. Ada dampak yang harus terasa apabila kita mau menerima keselamatan itu. Kita harus melaksanakan tugas yang ‘berat’, yaitu memberitakan Injil Kristus ke seluruh makhluk. Jika saat ini kita sering berbicara kasar ataupun bantah kepada orang yang menegurnya, mungkin patut dipertanyakan juga apakah ia benar-benar mengaku percaya atau belum. Nah, apa yang harus dilakukan oleh kita yang telah menerima keselamatan itu? Seharusnyalah kita memberitakan kabar baik yang Tuhan berikan kepada orang lain. Punya 1 tekad, saya diselamatkan oleh Dia, oleh sebab itu saya harus memberitakan kabar baik ini supaya orang-orang di sekitar saya juga diselamatkan.(Perlu diingat bahwa keselamatan adalah anugerah, bukan suatu hadiah bersyarat. Kita melakukan hal ini sebagai respon kita telah diselamatkan oleh-Nya).  Lihat orang yang kerasukan itu, setelah Tuhan memerintahkan dia supaya memberitakan kabar baik ini ke seluruh kota, dengan respon yang benar ia langsung melakukannya. Memang namanya tidak disebutkan di Alkitab, tetapi ia telah melakukan apa yang benar di mata Tuhan dan itulah yang Tuhan ingin kita lakukan. Jangan takut apabila kita memberitakan kabar baik ini, karena Tuhan akan menolong dan melindungi kita dalam berkata-kata dan tindakan kita. Hidup kita jika benar-benar sudah lahir baru, seharusnya seperti sebuah batu hidup, bukan batu yang mati. Jangan hanya menjadi Kristen KTP yang hanya statusnya saja tertulis Kristen tetapi tidak mencerminkan Kristus. God bless us guys. :D

“Beritakanlah kabar baik yang telah kita dengar dan terima, lalu beritahukanlah kepada orang-orang yang belum mengetahui kabar baik itu.”

*Source: Khotbah KR GKI Perniagaan hari Minggu, 05 September 2010 oleh Sdri. Widya Astuti, S. Si. Teol dengan beberapa pengubahan.

Share/Bookmark

Sabtu, 04 September 2010

Lost In Communication

Bacaan hari ini: Matius 15:1-20
“Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang.” (Matius 15:19-20)

Sebenarnya ada apa sih dengan komunikasi itu? Kenapa menjadi hal yang begitu penting untuk dibicarakan? Semua pertanyaan itu akan terjawab apabila telah membaca postingan ini. Saya mungkin tidak bisa seahli ahli komunikasi negara kita macam Effendi Gazali tetapi saya membahas apa yang tertulis di Alkitab. Memang Alkitab tidak membicarakan secara detail tentang komunikasi itu, oleh sebab itu dibutuhkan suatu buku alternative lagi untuk memahaminya. Kiranya setelah kita membaca hingga selesai, kita bisa mempergunakan mulut kita menjadi saluran berkat bagi orang lain.

Kita sekarang hidup di zaman telekomunikasi, di mana kita bisa menggunakan banyak alternatif untuk berkomunikasi menjadi lebih mudah karena menjamurnya alat-alat komunikasi yang canggih dari tahun ke tahun. Hal yang paling kelihatan sekarang ini adalah menjamurnya handphone dengan harga yang bervariasi, mulai dari yang mahal hingga murah semua tersedia di dunia ini. Istilahnya hanya dengan jempol saja kita sudah bisa menggenggam dunia ini. Persoalannya sekarang adalah bukan masalah gadget yang dipakainya, ini berbicara mengenai masalah pribadi setiap orang, misalnya berkomunikasi antar teman.

Dalam perikop ini sudah tertulis bahwa bukan yang masuk yang menajiskan orang, melainkan yang keluarlah yang najis. Hal ini bisa dibuktikan dari pengucapan yang keluar dari mulut kita. Seberapa sering kita mengucapkan kata-kata kutuk dan menyakiti perasaan orang lain? Berbicara tentang masalah menjaga kesucian, kita pastinya sudah tahu apa yang orang Yahudi kuno lakukan ketika bertemu oleh orang-orang yang non-Yahudi. Yup, mereka menjauhi orang yang tidak sebangsa dengan mereka. Bagi orang Yahudi kuno, orang yang tidak sebangsa dengan mereka adalah najis. Mereka beranggapan bahwa semua yang di dunia ini adalah najis. Tidak bisa dibayangkan apabila adat-istiadat seperti itu dipakai oleh umat Kristen di zaman sekarang, lebih mementingkan adat-istiadat daripada hukum Tuhan sendiri. Tetaplah ingat 1 prinsip ini: Bukan yang masuk yang menajiskan, tetapi yang keluar.

Berapa banyak orang yang telah kita sakiti akibat perkataan kita? Sering kali kita menganggap bahwa apa yang kita ucapkan itu hanyalah gurauan saja, tetapi tidak semua orang yang menganggapnya seperti itu. Ada orang yang menganggap gurauan itu dengan serius sehingga orang tersebut tersinggung. Setiap orang mempunyai karakter yang berbeda, jangan samakan karakter mereka dengan karakter kita. Surat Yakobus mengatakan bahwa lidah itu adalah sesuatu yang kecil tetapi sangat liar. Sulit seklali untuk mengaturnya, tidak seperti kuda ataupun kapal yang bisa dikendalikan. Seperti kata pepatah, lidah tak bertulang.

Ada sebuah buku yang membahas bagaimana cara berbicara yang baik. Rangkumannya kira-kira seperti ini:
1.   Caranya harus baik
Mungkin sebenarnya kita memberikan sesuatu informasi yang menarik kepada teman kita, tetapi karena caranya yang salah (mungkin menggunakan nada yang tinggi) membuat ia tersinggung. Informasi yang baik tetapi tidak disampaikan dengan cara yang benar sama saja bohong.
2.   Ada manfaatnya
Jangan menjadi orang yang hanya bisa omdo alias hanya asal berkata tapi tidak ada manfaatnya. Itu sama saja berkata dengan sia-sia. Mother Theresa berkata lebih banyak lakukan dengan tindakan untuk menolong orang lain yang terluka dibandingkan hanya sekadar berkata tanpa makna.
3.   Isinya tepat
Terkadang orang berkomunikasi dengan orang lain tidak ada isinya, alias tong kosong nyaring bunyinya. Mereka sering berbicara hal-hal yang tidak terlalu penting atau sangat tidak penting untuk diperbincangkan, misalnya masalah kehidupan si anu dan semacamnya. Apa gunanya bagi kita kalau kita membicarakan hal ini? Ada segerombolan anak sekolah yang hampir setiap hari nongkrong di sebuah warung membicarakan hal-hal yang tidak jelas satu dengan yang lainnya. Padahal seharusnya saat itu adalah waktu untuk mereka ke sekolah dan belajar. Apakah sekolah pindah ke warung itu atau bagaimana saya tidak mengerti. Yang jelas mereka berkumpul untuk berbicara hal-hal yang tidak ada gunanya untuk masa depan mereka nantinya. Nah, apakah kita salah satun yang berkata tanpa isinya? :P
4.   Tepat Waktunya
Ketika kita ingin mengungkapkan sesuatu, perhatikanlah juga dari sisi lawan bicara. Ketika ada orang yang sedang tidak mood dan kita mengtucapkan sesuatu hal kepadanya, pasti ia akan marah walaupun tidak ada unsur mengejek atau apapun itu. Zaman yang canggih tidak berarti bahwa setiap komunikasi yang kita lakukan berjalan baik dan lancar. Kita berkomunikasi dengan manusia yang memiliki karakter yang sulit untuk ditebak, bukan robot yang tidak memiliki karakter tersebut. So, THINK BEFORE TALK.

Ada sebuah cerita tentang seorang anak muda yang berkonsultasi kepada seorang pendeta karena ia sering tidak bisa mengendalikan emosinya dengan baik. Ia ingin mendapatkan sebuah jawaban yang sekiranya bisa menolongnya mengatasi kesulitan ini, namun kenyataanya tidak seperti yang dibayangkannya. Sang pendeta menyuruh menagmbil beberapa paku dan sebuah palu.
“Tancapkan paku itu ke dalam tembok dengan menggunakan palu, anggap cara ini dgunakan untuk melampiaskan rasa emosimu dengan terus menancapkan paku demi paku hingga emosimu reda.”
Awalnya sang anak muda itu tidak mengerti apa yang sebenarnya ada di pikiran pendeta ini, tapi akhirnya ia meurut apa yang diperintahkan pendeta itu. Ia menancapkan setiap paku yang ada ke dalam tembok hingga emosinya mulai reda. Setelah merasa sudah cukup dan sang pemuda ingin pulang karena kecewa tidak mendapatkan jawaban yang diinginkannya, sang pendeta berkata:
 “Jangan pulang dulu, sekarang cabuti paku itu satu demi satu dari tembok itu.” Sang pemuda semakin heran lagi mengapa pendeta itu menyuruhnya untuk mencabut paku yang telah dipasangnya itu. Dengan agak terheran-heran dan sedikit marah, ia mencabut paku-paku itu.
“Sekarang apa yang bisa dipelajari dari sini?” Tanya sang pendeta.
“ Saya tidak mengerti apa maksud Anda.” Sang pemuda menjawab.
“Kamu lihat? Ini merefleksikan tentang masalahmu itu. Setiap kali ada yang membuatmu tersinggung, kamu akan marah. Setelah beberapa lama, kamu merasa bahwa hal itu adalah masalah sepele dan berpikir untuk melupakan dan memaafkan orang tersebut. Namun apa yang terjadi? Ada bekas bolong seperti yang terlihat di tembok ini. Sebenarnya jauh di dalam hati kita, kita masih belum bisa memaafkan dan melupakan kesalahannya.
Lihat? Seperti itulah orang yang merasa tersakiti akibat perkataan kita. Kita bukan hanya sekadar mengucapkan kata-kata saja, tetapi membawa dampak bagi orang lain. Jadi berkomunikasi yang baik itu sulit dong? Betul. Komunikasi itu sangat sulit dilakukan, tapi tidak mustahil untuk dilakukan. Banyak keluarga maupun gereja terpecah-belah bukan karena masalahnya, tetapi karena komunikasi antar mereka yang tidak bisa menjaga ucapan mereka dengan baik. Tidak adanya filter dalam berkomunikasi di dunia maya juga bisa memicu perpecahan global (antar negara) maupun local (antar orang-orang di sekitar). Psikolog mengatakan bahwa rata-rata manusia mengucapkan kira-kira 100.000 kata dalam satu tahun. Wah, banyak sekali ya kita mengucapkannya? Apakah kita lebih banyak mengucapkan hal-hal yang berguna, atau sebaliknya kita lebih banyak mengucapkan kata-kata yang tidak ada gunanya sama sekali?

Yakobus 3:10 mengatakan: “Dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi.” Mari kita memikirkan kembali sejenak, apakah kita memuliakan Tuhan melalui mulut kita ini? Bukan lidahlah penentu semuanya itu , tetapi hati kita. Bukan sekadar kebersihan di luar (seperti orang Yahudi dulu, Red), tetapi apa yang ada di dalam tubuh (hati) lah penentu itu. Sering kali perkara besar terjadi karena berawal dari masalah yang sepele. Mungkin saja si pengucap memiliki maksud yang baik, tetap apabila diucapkan pada suasana yang sedang tidak baik, maka perkataan yang diucapkan oleh si pengucap akan menjadi tidak baik juga. Sekali lagi ini bukanlah masalah dalam berkata-kata, tetapi prinsip hati.
“Apabila kita menganggap perkataan itu sebagai sesuatu hal yang negatif, maka perpecahanlah yang akan timbul setelahnya.”

Thanks and God bless you guys. :D

*Source: Khotbah Kebaktian Remaja GKI Perniagaan hari Minggu, 29 Agustus 2010 oleh Pdt. Handri Salim dengan beberapa pengubahan.

Share/Bookmark

Rabu, 01 September 2010

ATTENTION, PLEASE!

                Kita biasanya mendengar perkataan seperti itu di mana ya? Kebanyakan perkataan itu diucapkan di radio-radio sekolah atau kampus. Mereka biasanya menggunakan perkataan tersebut untuk mencari perhatian orang-orang supaya dapat mendengar siaran mereka. Nah, jika kasusnya individu, bagaimana cara orang tersebut mencari perhatian orang lain? Biasanya sih hiperaktif, artinya suka bolak-balik ga jelas tanpa arah dan tujuan. Bisa juga dengan miscall berkali-kali, selalu mengirimkan SMS kosong ke orang lain dan lain-lain. Teman-teman tentunya punya facebook kan? Nah, sebelum adanya zaman jejaring sosial seperti ini, kita biasanya cari perhatian melalui tingkah lakunya atau mengirimkan SMS yang ‘berlebihan’ dan tidak jelas isinya. Kini, dengan berkembangnya teknologi seperti ini, cari perhatianpun bisa dilakukan di mana-mana, salah satunya ya di facebook ini. Ciri-ciri facebookers yang cari perhatian mungkin seperti ini: update status terus tiap menit (bahkan kalau perlu tiap detik :O ), mengganti status hubungan (relationship status). Itu semua dilakukan supaya status mereka dikomentari oleh orang lain alias cari perhatian.

          Nah, pertanyaanya sekarang adalah boleh ga sih mencari perhatian itu? Tentu saja boleh. Nah, kenapa boleh? Apakah jawabnya karena suapaya tambah exist saja? Tentu saja bukan. Kita diciptakan sebagai manusia sosial yang tentu saja tidak bisa hidup sendirian. Oleh karena itu, manusia butuh yang namanya diperhatikan. Ada orang yang berpikir bahwa saya ada karena ada yang peduli dengan saya. Tentu saja apaila kita merasa tidak diperhatikan, akan timbul rasa sedih dan kesal. Mencari perhatian karena butuh diperhatikan beda dengan hanya sekedar mencari perhatian saja.

          Seorang psikolog Abraham Glow membagi kebutuhan manusia menjadi 5 bgaian:
1.   Sandang, pangan dan papan
Tentu saja kita membutuhkan hal ini. Inilah kebutuhan manusia yang paling umum dipakai.
2.   Rasa aman
Semua orang butuh yang namanya rasa aman. Misalnya saja mengenai masalah uang.Kebanyakan orang ingin uang yang dikumpulkannya dimasukkan ke dalam bank disbanding ditaruh di rumahnya sendiri, karena takut hilang atau diambil orang lain. Bisa juga kita berkompromi oleh dosa karena ingin cari aman saja. Misal di dalam pergaulan kita lebih banyak yang merokok, ketika kita tidak merokok pasti mereka akan meledek kita hingga dikucilkan. Kita biasanya cari aman dalam hal ini hingga kita melakukan dosa karena telah merokok.
3.   Kebutuhan mencintai dan dicintai
Sudah tidak perlu lagi dijelaskan tentang yang satu ini. Everybody needs love, right? J
4.   Butuh dihargai DAN menghargai
Tentu kita perlu yang namanya dihargai, misalnya saja saat kita masih kecil. Ada tugas untuk mewarnai sebuah gambar, tetapi ketika ada yang mengatakan bahwa hasil karya kita dibilang jelek, kita pasti sedih. Begitu juga saat kita bermain gitar, saat kita bermain fals dan ada yang mengkritik payah,tidak bisa bermain tentu rasanya kita sakit hati mendengarnya.(Cara mengkritik dan respon ketika kita dikritik sudah diberitahukan melalui postingan sebelumnya: Tell Me The Truth And The Right Way To Do It.), tetapi kita HARUS MENGHARGAI ORANG LAIN juga supaya kita dihargai.
5.   Ingin diperhatikan sebagai orang yang baik

Nah, maksudnya di sini adalah bahwa kita ingin dilihat oleh orang lain sebagai seseorang yang baik dan terkesan ‘suci’. Lihatlah di Matius 6:5-6. Bagian ini membahas mengenai cara berdoa yang benar. Bukan masalah mau dilihat oleh orang lain, tetapi seberapa kita sungguh-sungguh berdoa kepada-Nya.
         
          Apa sebenarnya motivasi orang mencari perhatian? Apa karena kita mau terlihat sibuk oleh orang lain, hanya sekadar mencari perhatian bahwa “Ini lho saya?” atau yang lainnya? Kita perlu mengetahui latar belakangnya. Apa yang sebenarnya 100% ingin kita butuhkan? Makanan? Pacar? Exist? Hanya Tuhan yang tahu. Bahkan terkadang kita sendiripun merasa tidak tahu apa yang sebenarnya yang benar-benar kita inginkan. Terkadang orang yang mencari perhatian dengan berlebihan memiliki luka di dalamnya. Mungkin karena konflik keluarga atau masalah-masalah lainnya yang membuat oreng tersebut berkelakuan seperti itu. Psikolog menggambarkan hal ini sebagai fenomena gunung es di antara lautan. Terlihat mencuat sedikit dari luarnya, sebenarnya di dalam air tersebut sangat luas permukaannya. Mungkin orang tersebut menutupi rasa sakit hati di dalam dirinya, mungkin kepahitan dan lain sebagainya yang membuat orang tersebut berkelakuan agak ‘aneh’. Luka borok yang ada di hati lebih parah dari apa yang terlihat dari luar.
         
          Nah, oleh sebab itu apa yang harus dilakukan? Carilah dahulu Tuhan, karena Ia mengasihi kita lebih daripada manusia. Cari dahulu Tuhan sebelum kita mencari perhatian dari orang lain. Banyak orang yang curhat kepada orang terdekatnya bahwa dia tidak berharga di hadapan orang lain. Ada juga orang yang tidak mau curhat dan melakukan tindakan yang ‘hiperaktif’ semata-mata hanya untuk mendapatkan kasih. HEY TEMAN! Tuhan mengasihi kita hingga detik ini. Tuhan menganggap kita berharga di mata-Nya. Harusnya kita sadar itu. Pertanyaan yang patutu diberikan kepada orang yang mencari perhatian adalah: “Apakah kau sudah mencari Tuhan sebelumnya?”. Ingat, Tuhan selalu tahu permasalahan sekecil apapun yang ada pada kita, tetapi apakah kita mau mencurahkan segala keluh-kesah kita kepada-Nya?

          Bagaimana langkah-langkah awal supaya kita tidak dibilang caper (cari perhatian,Red)?
  • Mengontrol diri
Seberapa banyak orang yang kesenangannya hanya mengkuti kondisi? Ketika kita dibelikan sebuah PlayStation baru, rasanya kita sangat senang dan kalau bisa memuji-muji orang tua sesaat (karena baru dibelikan), tetapi setelah beberapa lama,entah karena suatu alasan sehingga orang tuanya mematikan/menyita PlayStation tersebut, kita pasti akan marah. Nah, begitu pula orang yang caper, ia hanya ingin memuaskan keinginannya hanya sementara. Ketika akhirnya orang tersebut tidak memperhatikan kita, kita pasti sedih dan marah. Kontrollah diri, jangan hanya terjebak kesenangan sesaat.
  • Memurnikan hati dan motivasi yang benar
Apa motivasi kita ketika kita berbuat seperti itu? Apakah tujuan kita memang untuk melakukan apa yang benar ataukah kita melakukannya hanya untuk memuaskan diri kita sendoro sehingga orang lain terganggu karena sikap kita? Misalkan saja kita diberikan talenta oleh Tuhan bakat bermain gitar, apakah kita mempergunakan talenta tersebut hanya pamer saja kepada orang lain atau karena kita mau supaya nama Tuhan dipermuliakan melalui talenta kita itu? Think carefully beforte act!!!
  • Berharap dan bersandar kepada Tuhan, bukan kepada orang lain
Janganlah terlalu berharap kepada orang lain, pada akhirnya pasti kita akan kecewa karena jarang sekali ada orang yang bisa dipercaya 100%. Ingat, Tuhan tahu kita sebenarnya. Carilah Dia. Tuhan tidak mau kehilangan anak-anak-Nya, bahkan satupun tidak. Iblis memakai beberapa kesempatan yang ada pada kita, bahkan ketika kita kesepianpun iblis menggoda kita supaya kita mencari perhatian dengan berlebihan kepada orang lain sehingga kita dijauhi karena caper kita yang aneh itu. Mungkin karena sikap kita, kita merasa tidak berharga, tapi Tuhan menganggap kita itu berharga di mata-Nya.

Lihat di 1 Korintus 12:23 ini:” Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut pemandangan kita tidak terhormat, kita berikan penghormatan khusus. Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian khusus.” Nah, sebagai kita yang tidak bersikap seperti itu, seharusnyalah kita melakukan apa yang disampaikan di surat 1 Korintus itu kepada orang yang caper. Kalau memang ia butuh diperhatikan, berilah perhatian kepadanya. Pujilah ketika harus dipuji, jangan kita asal memuji karena akan sia-sia saja. Berilah juga pujian ketika waktunya memang tepat, jangan ketika orang tersebut sedang galau hatinya kita langsung memujinya karena hal itu akan berakibat fatal nantinya.

Manusia tidak baik jika sendirian karena manusia itu adalah makhluk social tentunya. Sebaiknya ketika kita melihat ada orang yang merasa kesepian,berikan perhatian ke dia. INGAT, MOTIVASI HARUS BENAR. Nah, dari pihak yang caper juga harus berlaku yang bijak, bukan benar dan baik, karena caper yang baik belum tentu benar dan begitu pula sebaliknya. Carilah perhatian dengan bijak, supaya hidup kita menjadi sukacita nantinya karena kita tidak dianggap sebagai orang yang aneh dan dijauhi orang lain. Setelah membaca postingan ini, apakah kita salah satu orang yang caper atau orang yang memberikan perhatian ya? God bless you guys. ;D

“DARI PIHAK YANG CAPER: JADILAH ORANG YANG CAPER TAPI TIDAK LEBAI (BERLEBIHAN,RED)
DARI PIHAK SELAIN ITU: MARI DOAKAN ORANG YANG CAPER DENGAN LEBAI ITU SUPAYA DIA BISA MENEMUKAN TUHAN YANG TERUS MEMPERHATIKAN DIA.”

*Sumber: Khotbah kebaktian remaja GKI Perniagaan hari Minggu, 22 Agustus 2010 oleh Yael Eka Hadiputeri dengan beberapa pengubahan.

Share/Bookmark

Minggu, 29 Agustus 2010

Janji Atau 'Janji' ?

                Markus 14:26-31,66-72
Lalu kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pada hari ini, mala mini juga, sebelum ayam berkokok dua kali, engkau telah menyangkal Aku tiga kali.” (Markus 14:30)
          Suatu hari ada seorang anak teman pendeta gereja saya sedang seru-serunya bermain game di tempat pendeta gereja saya (Pdt. Lie Nah) tinggal. Anak itu sangat seru bermain hingga lupa waktu. Ketika Pdt. Lie Nah bertanya kepadanya apakah tidak apa-apa ditinggal orang tuanya di sini, ia dengan santai menjawab tidak apa-apa. Setelah beberapa waktu kemudian, orang tua anak itu menelepon Pdt. Lie Nah dan bertanya apakah tidak apa-apa anak mereka ada di tempatnya,Pdt. Lie Nah menjawab tidak apa-apa dan tidak masalah. Beberapa jam berlalu hingga larut malam hingga sang anak itupun mulai bosan bermain game hingga ia menangis meminta pulang. Pdt. Lie Nah pun akhirnya juga kerepotan karena ulah anak ini. Ia kepusingan mendengar isak tangis anak ini dan akhirnya ia menelepon orang tua anak itu untuk membawa pulang kembali anaknya karena anak tersebut ingin pulang.

          Seberapa mudahnya kita mengucapkan janji? Kita tentu sudah tahu apa itu yang namanya janji. Janji adalah suatu perkataan yang pasti akan kita lakukan. Nah, apa realitanya? Banyak orang yang mengucapkan janji tanpa berpikir panjang. Dengan enteng dan gamlblangnya seseorang berjanji tapi tidak mau menepatinya. Seberapa banyak sih orang yang seperti itu yang berkata janji tetapi nyatanya dibatalkan? Misalnya saja kita sudah janji untuk ketemuan dengan teman kita. Beeberapa saat kemudian kita menelepon teman kita bahwa tidak bisa hadir karena alasan yang jelas. Seseorang  sering kali mengucapkan janji tersebut tanpa kesungguhan hati. Mereka berpikir bahwa janji itu diucapkan supaya mereka cari aman saja, alias supaya sang pembuat janji tidak merasa kecewa dengan kita.

          Dalam Markus 14:26-31 ini, kenapa Petrus berani berjanji kepada Yesus? Karena Yesus sudah berkali-kali berkata kepada dia dan murid-murid-Nya yang lain bahwa akan tiba saat di mana Ia akan ditangkap, disiksa dan mati di kayu salib. Biasanya ketika kita mendengar hal itu, kita akan mengucapkan janji yang sama seperti Petrus karena merasa bahwa ia tidak mungkin seperti itu. Ia tergerak oleh rasa ‘mau jadi pahlawan’ di antara murid-murid-Nya yang lain,rasa solider antar murid Tuhan sehingga ia mengucapkan janji tanpa memikirkan dengan matang. Ketika seseorang tersebut semakin diragukan janjinya, semakin sering dia berbuat janji yang terlihat ‘serius’ hingga berkata:” Sumpah, saya akan menepatinya.”

           Sering kali kita juga seperti Petrus, ketika dihadapkan pada situasi yang kritis seperti itu tidak berpikir dengan baik. Kita hanya berkata-kata saja, tetapi tidak berpikir tentang orang lain. Nah, biasanya kita membatalkan janji karena apa? Biasanya kemalasan. Tentu saja kita tidak langsung berkata seperti itu kepada orang yang memberikan janji itu, tetapi kita merangkai kata-kata sebagus mungkin dan terlihat meyakinkan sehingga janji itu akan batal. Tindakan seperti itu dapat menjurus ke arah berbohong. Pada ayat ke 66-72 sudah bisa terlihat dengan jelas bahwa Petrus berani berbohong kepada orang-orang yang telah menuduhnya karena takut akan konsekuensi yang akan dihadapinya. Ia berpikir berkali-kali apa rasanya dihajar massa sebanyak itu, sehingga ia berbohong untuk menyelamatkan diri.Setelah berkata seperti itu dan ada bunyi kokok ayam kedua kalinya, barulah ia menyadari kalau ia telah berbohong kepada Yesus. Apakah Petrus berjanji dengan sungguh-sungguh? Sepertinya tidak karena tidak memikirkan ke depannya akan seperti apa apabila ia mengucapkan janji itu.

          Sering kali janji itu mudah untuk diucapkan, tetapi kita tidak mau memepertanggungjawabkan janji itu. Ketika tidak ada kesungguhan saat mengucapkan janji itu, sering kali kita akan mengingkarinya. Adam dan Hawa sudah diberikan sebuah janji bahwa keturunan mereka akan berdosa karena ular itu (lihat Kejadian 3) oleh Allah. Allah juga berjanji kepada Abram bahwa semua bangsa akan terberkati melalui perantaraannya. Inilah janji yang sebenarnya. Tuhan tahu dan yakin akan janji yang diucapkannya.

Buatlah janji yang “Ya, akan tergenapi”, bukan sembarang janji, karena hal tersebut adalah janji palsu. Janji palsu itu akan diwarnai dengan kebohongan-keboongan lain. Katakan YA jika iya dan TIDAK jika tidak. Jangan berpikir bahwa jika kita bohong sedikit itu tidaklah apa-apa. HEY TEMAN!!! Akibatnya akan fatal kalau beranggapan seperti itu, karena kita pasti akan menutupi kebohongan kecil itu dengan kebohongan-kebohongan lainnya hingga semakin banyak. Siapa makhluk yang suka bohong? Pastinya iblis. Orang yang suka berbohong dicap sebagai anak dari sang iblis. Nah, siapa bapa kita? Iblis atau TUHAN? :P .Mulai hari ini berpikirlah dahulu sebelum membuat sebuah janji. BIASAKAN!!! Ingat satu hal yang penting, apakah nantinya janji itu betul-betul mau saya lakukan atau tidak. Kalau dari awal saja sudah tidak ada kemauan dan keinginan, pastinya janji itu tidak akan ditepati,betul?^^. Tuhan saja menggenapi setiap janji-Nya, salah satunya adalah mengutus Anak-Nya Yang Kekal untuk menggenapi janji-Nya, masa kita tidak bisa menepati janji kita? Ingat satu hal, punya satu kemauan pasti janji itu akan ditepati.Percaya deh.

Ada seorang anak kecil yang hidup dengan pas-pasan. Ia selalu diberi uang jajan hanya Rp 3000,- saja, tetapi ia ingin suatu saat mempunyai komputer sendiri dan terjadilah saat seperti itu. Kok bisa sih? Bagaimana caranya? Dia sering kali nongkrong di tempat pedagang mainan Yoyo, ia menjual teknik yang ia punya kepada anak-anak yang mau sehingga ia mendapatkan uang dari situ. Ia terus melakukan seperti itu dan menabung hingga akirnya ia bisa membeli komputer dengan hasil jerih payahnya sendiri. Sering kali kita merasa seperti orang yang paling kasihan di dunia ini. Orang punya sesuatu yang menarik, kita tidak punya sehingga timbul rasa iri hati. Lihat anak itu, ia tidak iri hati kepada orang lain. Ia mencoba untuk terus berusaha dengan segenap kemampuannya hingga akhirnya ia bisa membeli apa yang ia inginkan.Tentu saja ini kisah nyata. Untuk menjadi anak yang baik haruslah menepati janjinya. Bahkan orang tuanya pun memuji dia karena anaknya tahu diri.

Mungkin akan banyak rintangan yang menghadang untuk menepati janji yang ada, tetapi teruslah terobos rintangan itu. Jangan gentar sedikitpun. Ada juga seorang anak dengan peringkat 40 dari 45 murid di kelasnya. Ia sangat kecewa sekali karena peringkatnya yang sangat jauh di bawah itu. Merasa muak dengan keadaan ini, ia berjanji bahwa ia akan mendapatkan peringkat ke-3 di semester berikutnya. Ia terus dan terus mengasah kemampuannya hingga akhirnya ia bisa mencapai peringkat ke-3 tersebut. Lihat tean-teman? Kalau janji itu diucapkan dengan sungguh-sungguh, maka hasilnya akan baik lho? Ingat,daripada menjadi orang yang tidak dapat dipercaya, akan lebih baik kita berhati-hati dengan apa yang akan kita ucapkan nantinya.


Nah, bagaimana kalau saya janji dengan seseorang dengan sungguh-sungguh, tetapi karena ada urusan mendadak akhirnya batal? Ada hal di mana itu di luar kemampuan kita, sehingga hal seperti ini diperbolehkan. Tidak masalah asal jangan jadikan ini sebagai tameng atau alasan supaya kita tidak datang karena memang awalnya malas. Lihat di Kitab Markus tadi, Yesus menatap Petrus sedemikian rupa sehingga akhirnya Petrus merasa sedih an hancur hati karena sikapnya yang telah membohongi Yesus, Sang Tuhan dan Juru Selamat. Bagi Tuhan hal di mana kita membohongi-Nya sangatlah menyedihkan dan membuat hati-Nya berduka, tetapi ingatlah satu hal. Tuhan mengasihi kita dengan agape, walau separah apapun kita melukai hati-Nya, Tuhan tetap mengasihi kita. Itulah dahsyatnya Allah kita. ^^

MULAI SAAT INI, BERUSAHALAH UNTUK TIDAK KECEWAKAN TUHAN MELALUI PERBUATAN KITA.

Thanks and God bless you guys. ;D

*Sumber: Khotbah Kebaktian Remaja GKI Perniagaan hari Minggu, 15 Agustus 2010 oleh Pdt. Lie Nah dengan beberapa pengubahan.

Share/Bookmark

Jumat, 27 Agustus 2010

Mengapa Sulit Mengampuni?

2 Kor 5:17: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.”

          Sang pengkhotbah berpikir dan merenungkan judul kali ini, karena judul ini adalah sebuah pertanyaan yang membutuhkan jawaban.Untuk itulah saya akan memberitahukan jawaban yang dia berikan kepada teman-teman semua.Baca dan renungkan dengan baik apa yang mau disampaikan pada hari ini.

          Adakah di antara kita yang mengalami kesulitan dalam mengampuni? Misal mengampuni orang tua kita, teman kita, atau orang yang tidak dikenal.Nah,berbicara tentang mengampuni, kita biasanya sulit untuk mengampuni tergantung seberapa dalam luka yang kita rasakan.Umpamanya luka yang dirasakan karena tertabrak container pasti jauh lebih parah daripada tertabrak bajaj kan? :D .Ada suatu ilustrasi sederhana tentang ini.Misal di dalam sebuah pesta,ada orang yang nyelonong untuk mengambil makanan yang telah tersedia.Orang ini ternyata  nyelonong sembari membawa minuman.Alhasil karena terlalu terburu-buru,minuman tersebut tumpah.Nah,apesnya lagi kita sedang berada di dekat orang tersebut dan terkena tumpahan minuman itu.Tentu saja kita pasti marah dengan sangat,apalagi baju ini sudah dilaundry mahal-mahal dan baru dipakai sekali. Kasus ini saja tentang bersinggungan dengan seseorang yang tidak dikenal,bagaimana dengan orang terdekat kita? Tentu sangat sulit sekali bukan? Ada seseorang yang sedari kecilnya ditekan sebegitu rupa oleh Ayahnya. Sampai saat ini ia masih merasa kepahitan dengan Ayahnya,tetapi ternyata Ayahnya melakukan hal tersebut karena ingin anaknya menjadi anak yang disiplin dan memiliki sikap yang baik di lingkungan sekitar.

          Apa kata Alkitab tentang ini?Mari lihat di Matius 18:21-35.Judul perikop ini adalah Perumpamaan tentang pengampunan. Di sini menggambarkan tentang dialog antara Yesus dengan murid-Nya yaitu Petrus.Petrus bertanya kepada Yesus:”Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?”.Yesus menjawab: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.” ( Mat 18:21-22).

          Apakah cukup hanya dengan 7 kali memaafkan orang lain? Ketika ada orang yang bersalah kepada kita untuk pertama kalinya, biasanya kita pasti akan cukup mudah untuk memaafkan,tetapi ketika dia melakukan kesalahan kepada kita dan kita memaafkannya hingga 3 kali saja, kita merasa sudah kesal dan biasanya kita akan berkata “tiada kata maaf lagi bagimu.”.Nah, apalagi sampai tujuh kali? Bahkan 7 kali saja menurut Tuhan tidaklah cukup, Ia malah berkata:”Bukan 7 kali,tetapi tujuh puluh kali tujuh kali.”Nah lo? 3 kali saja kita sudah mulai keki sama orang itu, apalagi memaafkan hingga tujuh puluh kali tujuh kali? Di sini Tuhan berkata bukan kuantitasnya yang dilihat, tetapi kita harus senantiasa memaafkan orang lain,betapa dalampun luka itu. Tentu saja kita berpikir hal ini sangat mustahil dilakukan,tapi HEY, Tuhan tahu keterbatasan anak-anak-Nya. Dia tidak mungkin memberikan hal yang tidak mampu dilewati oleh kita.Pertanyaanya sekarang adalah bukan apakah mungkin, tetapi mau atau tidak.

          Ada sebuah kisah mengenai Corrie Ten Boom. Corrie Ten Boom adalah seorang wanita dari keturunan Yahudi yang dibesarkan pada saat zaman perang antara Nazi dengan Yahudi. Pernah suatu ketika orang-orang Yahudi ditangkap dan dimasukkan ke dalam kamp konsentrasi Nazi pada saat itu,Corrie adalah salah satu yang ditangkap.Para perempuan di dalam situ banyak yang dilecehkan,dibunuh,dan disiksa. Corrie melihat itu semua. Ia juga ikut disiksa dan dilecehkan dengan cara mandi di depan para tentara Nazi yang ada di situ. Pada suatu hari kamp konsentrasi itu dihancurkan dan orang-orang Yahudi di dalamnya banyak yang tewas. Beruntunglah Corrie selamat dari ledakan itu. Perang itu akhirnya berakhir.Corrie mencoba untuk melupakan kejadian pahit yang ia alami dan mencoba mengampuni orang-orang jahat itu.

Iapun akhirnya pergi ke Amerika. Di sana ia dipersiapkan oleh Tuhan sebagai Hamba-Nya (Teolog). Ia menjelaskan kepada setiap orang yang dikhotbahnya untuk mengampuni orang yang melakukan kesalahan, karena jika bersikap seperti itu, orang-orang yang bersalah itu sedikit demi sedikit diubahkan oleh Tuhan.Dia berkata bahwa dia mengalami lebih dari kebencian, tetapi ia berusaha untuk mengampuni orang-orang yang bersalah kepadanya. Ia mengajarkan kepada mereka jika kita harus bisa mengasihi, apapun yang terjadi. Setelah ia selesai berkhotbah, ia keluar di gereja itu dan melihat di depan gereja tersebut ada seorang bapak tua yang lusuh. Dia berkata kepada Corrie:”Aku sudah menerima berkat dan pengampunan yang diberikan Tuhan kepada kita, mohon terima permintaan maafku ini.”.Tentu saja Corrie bingung kenapa bapak tua itu berkata seperti itu, tetapi setelah Corrie mengingat-ngingat kembali wajahnya,ternyata bapak tua itu adalah salah satu tentara Nazi yang dulu pernah menganiaya serta memaksa Corrie untuk mandi di hadapan para tentara Nazi itu.

Apa reaksi kita jika kita menjadi Corrie? Apakah kita langsung bisa mengampuni orang itu? Corrie pada saat itu tidak bisa langsung memaafkan orang itu. Luka batin yang teramat dalam dirasakan olehnya saat itu timbul kembali. Lalu paa yang dia lakukan setelah itu? Dia  sungguh-sungguh berdoa kepada Tuhan:”Tuhan, kenapa aku sangat sulit mengampuni dia?”.Saat berdoa seperti itu, Corrie teringat akan kematian Yesus Kristus yang mati disalib dan diberi mahkota duri di atas kepala-Nya.Penderitaan yang teramat sangat itu Yesus lakukan hanya untuk menebus kesalahannya. Kita sudah tahu dengan pasti bahwa Tuhan yang mengingatkan hal itu kepada Corrie melalui karya Roh Kudus, kemudian dengan tegar Corrie berkata kepada bapak tua itu:”Ya, saya mengampuni kamu.”

Ada ilustrasi seperti ini: Pada suatu hari setelah hujan, biasanya akan timbul genangan air. Pada saat kita  berada di dekat genangan air tersebut dan tiba-tiba ada kendaraan yang lewat sehingga cipratan air tersebut mengenai pakaian kita, kita biasanya akan membersihkan noda tersebut.Nah, bagaimana dengan noda di hati kita? Apakah kita mau terus menerus menyimpan ‘noda’ itu? Lihatlah pada perikop di Matius 18:21-35 tadi. Orang yang berhutang sepuluh ribu talenta kepada rajanya saja dimaafkan oleh raja tersebut, tetapi ketika ada yang berhutang seratus dinar saja kepadanya, ia tidak mau memaafkannya. (ayat 23-30). Ironi sekali bukan? Inilah manusia, kita mau diampuni tetapi sangat sulit untuk mengampuni orang lain. Ingat,ketika kita gagal mengampuni orang lain, berarti kita tidak merasakan kasih Kristus di hidup kita (juga menentang doa Bapa Kami).

Ada lagi sebuah kisah nyata di Afrika Selatan. Ada seorang wanita kulit hitam yang renta (sekitar umur 70 tahun) dengan perlahan duduk di sebuah bangku pengadilan. Ia duduk sebagai saksi sekaligus pihak korban dari  Mr. Pandenburg yang telah membunuh suami serta anak wanita tunggalnya. Mr. Pandenburg pada waktu itu membawa paksa wanita itu ke TKP (tempat kejadian pertama red) untuk menyaksikan dengan tragis anak semata wayang serta suaminya dibakar hidup-hidup. Nah,hukuman apa yang sepantasnya diberikan kepada Mr. Pandenburg itu? Sudah pasti hukuman mati. Tetapi apa yang dikatakan oleh wanita tua itu? Wanita itu menginginkan 3 hal: Yang pertama ia ingin di bawa ke tempat di mana suami serta anak perempuannya dibakar hidup-hidup supaya dikumpulkan sisa-sisa abunya.Yang kedua dia ingin supaya Mr. Pandenburg menjadi anak angkatnya supaya ia bisa mencurahkan segala perasaanya kepada dia di Getho (perkampungan orang kulit hitam red).Yang terakhir ia memberikan maaf setulus-tulusnya kepada Mr. Pandenburg karena Yesus Kristus telah lebih dahulu mengampuninya.Begitu mendengar hal itu,spontan orang-orang yang ada di dalam ruang pengadilan itu tersentak kaget,tidak terkecuali Mr. Pandenburg sendiri. Mereka semua tidak percaya akan apa yang wanita tua itu kemukakan di hadapan hakim,bahkan Mr. Pandenburg sendiri pingsan mendengar hal itu. Akhirnya seluruh orang yang ada di sana menyanyikan lagu “Amazing Grace”.

Lihat? Apakah rasa sakit hati kalian jauh lebih parah dari Corrie Ten Boom atau wanita tua itu? Marilah kita meneruskan kasih Kristus. Akuilah segala rasa sakit itu di hadapan Tuhan, setelah itu berdamailah dengan diri sendiri. Berusahalah untuk empati kepada orang lain an memaafkan orang yang telah menyakiti hati kita. Apa untungnya kita menyimpan ‘borok’ di dalam hati kita? Survei membuktikan bahwa senyum adalah olahraga yang paling praktis untuk mencegah tua sebelum waktunya.So, untuk apa kita bermuram durja? Jangan tunggu waktu lagi, segeralah berdamai dengan orang-orang yang bersalah atau yang berbuat salah kepada kita. Jika kita tidak mengampuni dari sekarang, maka kita membuat hati kita merasa tidak nyaman.Selain itu kita akan bertambah tua sebelum waktunya lho? :D.God bless you guys.
Kisah Para Rasul 20:35b:”Adalah lebih berbahagia memberi daripada menerima.”

*Sumber: Khotbah Kebaktian Remaja GKI Perniagaan hari Minggu, 08 Agustus 2010 oleh Pdt. Nanang dengan sedikit pengubahan. 

Share/Bookmark