Selasa, 15 November 2011

Augmented Reality

          Beberapa bulan yang lalu di kampus saya, diadakan seminar yang menjelaskan tentang augmented reality (AR) dan virtual reality (VR). Awalnya saya tidak tertarik akan hal itu, karena saya menganggap bahwa kedua hal itu lebih cocok diperuntukkan hanya desainer gambar semata, tidak untuk anak TI yang awal pemikiran saya hanya sebatas membuat program berbasis biner (Assembly), Java, Pascal, dan lain-lain. Hingga suatu hari, tepatnya Minggu lalu, saya diberitahu oleh dosen softskill saya yang ternyata narasumber pada seminar waktu itu, bahwa ternyata AR dan VR merupakan bidang yang lebih dikhususkan oleh anak TI.

Wow, saya cukup excited mendengar hal itu, apalagi mengingat saya yang hobi menggambar manga. Awalnya saya merasa salah masuk jurusan karena saya yang hobi menggambar ini masuk ke jurusan TI, namun semua pemikiran itu berubah setelah saya mendengar makna sebenarnya dari AR dan VR. Saya sudah mulai tertarik dengan hal ini dan mencoba untuk menceritakan apa yang saya ketahui tentang AR dan VR ini. Saya akan menerangkan sedikit tentang AR terlebih dahulu, untuk VR akan di-posting berikutnya.
        Sebenarnya apa sih Augmented Reality itu? Augmented Reality atau yang disingkat AR adalah istilah untuk penglihatan langsung atau tidak langsung dari sebuah lingkungan dunia nyata yang berbentuk fisik dimana elemennya ditingkatkan oleh masukan sensor komputer seperti suara, video, grafik dan data GPS. Hal ini berelasi ke konsep yang lebih umum yang disebut mediated reality, di mana sebuah penglihatan realita dimodifikasi (kemungkinan bahkan dikurangi daripada ditingkatkan) oleh sebuah komputer.
        Peningkatan dikonvensionalkan dalam waktu yang nyata dan dalam konteks semantik dengan elemen lingkungan, seperti skor olahraga di TV selama pertandingan. Dengan bantuan dari teknologi AR yang lebih canggih (seperti penglihatan komputer dan pengenalan objek), informasi tentang sekeliling dunia nyata dari pengguna menjadi interaktif dan dapat dimanipulasi secara digital. Informasi buatan mengenai lingkungan dan objeknya dapat ditemukan di dunia nyata. Istilah augmented reality dipercaya telah muncul pada tahun 1990 oleh Thomas Caudell yang bekerja di Boeing.
        Singkatnya adalah AR ini memadukan unsur dunia nyata dengan karakter virtual. Selain itu, diduga AR ini meruapkan pembahasan yang diperluas dari VR (yang akan saya jelaskan nanti di posting berikutnya). Pada umumnya terdapat tiga karakteristik dari layar AR: Kombinasi antara lingkungan dunia nyata dengan karakter komputer, layar interaktif, dan layar dalam 3D (Azuma, 1997; Azuma et al., 2001).
        Contoh AR yang sudah diterapkan saat ini misalnya dalam bidang olahraga. AR di sini berfungsi untuk pemasangan iklan. Sepak bola Eropa menggunakan AR untuk menampilkan hasil (atau sebuah iklan) di tengah lingkaran lapangan. Di Indonesia, AR juga telah diterapkan pada bidang ini, yaitu saat kita menonton pertandingan bulu tangkis yang disiarkan langsung di stasiun televise, kita bisa melihat di tengah lingkaran lapangan bulu tangkis tersebut terdapat iklan sponsor dari tayangan tersebut. Awalnya saya berpikir bahwa iklan tersebut benar-benar dipasang di tengah lapangan, namun setelah saya mengetahui tentang AR, barulah saya mengetahui kalau hal itu adalah sebuah rekayasa AR semata. :P
TEKNOLOGI
HARDWARE
        Komponen hardware utama untuk medukung pembuatan dan berjalannya AR ini adalah: prosesor, tampilan, sensor dan alat masukan. Elemen-elemen ini, secara spesifik CPU, tampilan, kamera dan sensor MEMS seperti akselerometer, GPS, kompas dalam keadaan solid yang sering hadir di dalam smartphone modern, yang membuat mereka platform AR yang prospektif.

Gambar 1 : Samsung SARI AR SDK pencari jejak tanpa penanda yang digunakan dalam permainan AR EdiBear (OS Android)

TAMPILAN
Terdapat tiga teknik tampilan mayor untuk Augmented Reality: Tampilan head-mounted, tampilan genggaman dan tampilan spasial.
Head-mounted
          Tampilan head-mounted (HMD) meletakkan gambar dari dunia nyata dan objek grafik virtual yang terdaftar di atas pandangan dunia pengguna. HMD ini terdiri dari optical-see through dan video-see through. Optical see-through menggunakan cermin perak sebagian untuk melewatkan gambar melalui lensa dan menaruh informasi untuk direfleksikan ke mata pengguna. HMD harus ditelusuri oleh sensor yang menyediakan enam derajat kebebasan. Penelusuran ini mengizinkan sistem untuk meluruskan informasi virtual ke dunia nyata. Keuntungan utama dari HMD AR adalah pengalaman yang terbenam oleh pengguna.
Genggaman
        Tampilan genggaman menggunakan sebuah tampilan kecil yang sesuai tangan pengguna. AR genggaman biasanya menggunakan GPS dan sensor MEMS (kompas digital) dan lain sebagainya. AR tampilan genggaman berjanji untuk menjadi sukses komersial pertama dari teknologi AR. Dua keunggulan utama dari AR genggaman adalah sifat alami portable dari perangkat genggam dan kamera ponsel. Kerugiannya adalah pengguna harus memegang perangkat tersebut di depan mereka sepanjang waktu supaya kita bisa melihat AR di lingkungan sekitar penglihatan kita.
Tampilan spasial
        Spatial Augmented Reality (SAR) ini menggunakan proyektor digital untuk menampilkan informasi secara grafis ke objek fisik. Singkatnya, kita tidak perlu menggunakan alat bantu seperti kacamata 3D untuk menampilkan AR, kita hanya membutuhkan sebuah proyektor digital yang mampu menampilkan AR, sehingga interaksi antar pengguna menjadi lebih nyaman ketimbang harus menggunakan alat bantu di matanya.
Penelusuran
Sistem mobile augmented reality modern menggunakan satu dari teknologi penelusuran sebagai berikut: kamera digital dan / atau sensor optikal lainnya, akselerometer, GPS, giroskop, kompas keadaan solid, RFID dan sensor nirkabel. Teknologi ini menawarkan bermacam-macam tingkat akurasi dan presisi. Yang paling penting adalah posisi dan orientasi dari kepala pengguna. Menelusuri tangan pengguna atau perangkat masukan genggaman dapat menyediakan sebuah teknik interaksi 6DOF.

Gambar 2 : Penggunaan AR di bidang pemasaran

          Mungkin sampai di sini saja sedikit tentang Augmented Reality yang saat ini menjadi tren di era teknologi dan informasi abad ini. Dengan adanya interaksi interaktif antara pengguna dengan AR, maka tingkat kenyamanan dan kemudahan semakin naik. Mudah-mudahan di kampus saya bisa mencoba langsung proyektor maupun perlengkapan yang digunakan untuk AR ini. Berharap suatu saat saya bisa memberi kontribusi kepada dunia dalam bidang AR ini. J

Share/Bookmark

1 komentar:

Thank you for your comment.I'm really appreciate it.