Kamis, 26 Agustus 2010

Tell Me The Truth And The Right Way To Do It

Seringkali kita tidak mau dikritik oleh seseorang karena cara kerja kita.Mungkin kita merasa apa yang sudah kita lakukan itu tidak salah,tetapi orang lain tetap mengkritik kita.Nah,di dalam kehidupan Kristen,bersikap mau dikritik dan mengkritik adalah suatu kebenaran (lihat Mat 18:15-20):
“Apabila saudaramu berbuat dosa,tegorlah dia di bawah empat mata.Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatkannya kembali.” Mat 18:15
Poin-poin penting yang dapat diambil:
·         Sikap jemaat yang ada di dalam kebenaran harus menyatakan  kebenaran kepada sesama.Jika hal itu tidak dilakukan,maka komunitas itu akan ‘luntur’,dalam hal ini maksudnya adalah komunitas yang bukan umat Tuhan dan merasa mereka adalah yang paling benara di antara yang lain.
·         Harus berani menegur dosa.Segala perbuatan apapun yang tidak benar di hadapan Tuhan,haruslah kita menegur orang lain yang melakukan hal itu.Sering kali hal ini sangat sulit dilakukan oleh kita,tapi itulah tugas yang diberikan Tuhan kepada kita untuk kita lakukan.Memang sulit,tetapi pada akhirnya kita akan bisa melakukan hal itu.
·         Menyatakan kebenaran dengan cara yang tepat.Mengkritik dan siap dikritik (haruslah dengan tujuan yang bermanfaat,yaitu untuk membangun orang yang kita kritik supaya lebih baik lagi)

“Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi.Seorang kawan memukul dengan maksud baik,tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah.”
Amsal 27:5-6

“Besi menajamkan besi,orang menajamkan sesamanya.” Amsal 27:17

                Kritik tidak pernah enak,pasti menyakitkan ketika kita menanggapinya dengan negatif,tetapi apabila kita menanggapinya dengan pikiran positif,maka kritik itu tidak terlalu menyakitkan (INGAT:THINK POSTIVE).Sering kali di dalam suatu persahabatan hal kritik-mengkritik terjadi.Ketika ada sahabat kita melakukan suatu kesalahan,kita sebagai sahabatnya pasti mau supaya dia menjadi lebih baik.Sebagai seorang sahabat kita akan mengkritik  dengan halus dan dengan motivasi yang benar (tidak mau mencari kesalahan,tetapi murni supaya sahabatnya menjadi lebih baik).NAH,SEPERTI ITULAH SEHARUSNYA KRITIK YANG SEBENARNYA.
                Dari tadi kita membicarakan tentang kritik,kritik dan kritik,tetapi apakah kalian tahu arti kritik itu yang sebenarnya?Kritik  diambil dari sebuah ilmu pada abad ke-17 sampai dengan ke-18 yang disebut critique,yang berarti ilmu yang menganalisa suatu hal dengan sangat akurat dan hasilnya pasti untuk membangun.Arti ini kemudian mencapai puncaknya pada abad ke-18,dengan muculnya suatu istilah yaitu biblika atau critique text,yang mempeleajari naskah-naskah kuno (Yunani Homer) dan menentukan hal yang paling otoritatif yang digunakan sebagai dasar untuk membuat bahasa modern.Dalam hal ini kritik diartikan sebagai analisa yang mendalam pada suatu hal. (perlu diketahui bahwa Alkitab awal ditulis dalam bahasa Ibrani,dan di dalam perkembagan selanjutnya Perjanjian Lama ditulis dalam bahasa Ibrani,sedangkan  Perjanjian Baru ditulis dengan bahasa Yunani.Di dalam Perjanjian Baru pula tertulis tentang bahasa,morfologi dan budaya dari daerah yang ada disebutkan.Dalam membaca ceritapun juga sama,kita harus bisa menganalisa bahasa tersebut saat membacanya (apakah itu narasi,eksposisi,dan lain sebagainya).Lihat?Penggunaan dari critique text itu masih digunakan di dalam kehidupan sekarang,walau pemahamannya cukup berkurang dari yang sebenarnya.
                Setelah abad ke-18,istilah kritik  ini masih digunakan bahkan menjadi popular,tetapi konotasinya menjadi negatif.Para pengkritik zaman sekarang membuat kritik  dengan tujuan yang negatif.Menurut mereka,semakin tajam suatu analisa  yang mereka dapatkan,semakin banyak kelemahan yang ada pada yang dikritik.Pada akhirnya  orang –orang akan melihatnya sebagai pengkritik yang hebat.Misalkan saja ketika ada seseorang yang terlalu kencang dari yang lain,si dirigennya akan memperingati dia supaya mengecilkan suaranya,tentu saja dengan nada mengkritik.Ada juga di dalam khotbah,ketika khotbahnya panjang,banyak yang bilang kelamaan,ketika khotbahnya pendek,dibilang kurang persiapan.Serba salah jadinya buat Si Pengkhotbah itu.
                Kritik pada zaman sekarang tidak ada yang membangun,semuanya dilakukan untuk membuat sesuatu hal yang kokoh menjadi goyah karena banyaknya celah di sana-sini yang dibeberkan oleh si pengkritik.Jadi,apabila mau mengkritik secara benar,lihat dahulu dari sisi positifnya dulu.Apa yang ingin kita kritik  haruslah bertujuan untuk membangun yang dikritik itu.TELL THE GOOD TRUTH FIRST.

                Di dalam konteks bersahabat di suatu persekutuan,ada 3 hal yang ada dalam suatu kritik:
MOTIVASI YANG BENAR ☞ ➁ TUJUAN ☞ ➂ CARA
MOTIVASI YANG BENAR
Bagaimana cara memiliki motivasi yang benar? Caranya adalah bertambah dalam pengenalan akan Tuhan (Lihat Luk 3:7-14).Tuhan mencamkan hal-hal yang penting dalam ayat pasal ini,antara lain di ayat 7-10: Allah tidak mau jika kita semua menganggap Bapa  beriman yang harus dipuja lebih daripada Allah sendiri,karena Allah mampu menjadikan anak-anak bagi Abraham  dari batu-batu (ayat 8).Tuhan juga menegaskan bahwa setiap pohon yang menghasilkan buah yang tidak baik,akan ditebang dan dibuang ke dalam api (ayat 9).Tanamkan cara pandang bahwa saya mengkritik supaya saya dapat membangun orang yang dikritik.Nah,bagaimana caranya supaya kita berpikir  bahwa itulah motivasi yang baik?Caranya adalah berikan motivasi awal yang benar pada setiap kritik kalian:
·         Saya ingin memberikan kepada sahabat saya yang terbaik
Seimbangkan kritik kita antara hal yang positif dan negatif.Maksudnya adalah janganlah setiap kritik itu diisi dengan kekurang yang dikritik,tetapi sampaikanlah juga kelebihan yang dipunyai oleh yang dikritik tersebut,maka niscaya orang tersebut dapat menerimanya dengan baik.Ingat esensi dalam berkritik: PUNYA MOTIVASI YANG BENAR DAN TAKUT AKAN TUHAN.Penulis Kitab Amsalpun memberikan nasehat kita semua di Amsal 1:7:”Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan,tetapi orang bodoh ,menghina hikmat dan didikan.” .Ada juga nasehat Amsal dalam konteks bertengkar antar sesame,lihat di Amsal 11:12:”Siapa menghina sesamanya,tidak berakal budi,tetapi orang yang pandai,berdiam diri.”.Lihat?Amsal memberikan nasehat dengan motivasi,tujuan dan cara yang benar.Semuanya itu karena agar kita semua semakin baik ke depannya.ORANG YANG PANDAI ADALAH ORANG YANG CERDAS EMOSIONAL.

TUJUAN
Bicara tentang hikmat dan motivasi,kita juga harus mempunyai tujuan/hasil akhir yang baik dan benar,yaitu sudah jelas: TUHAN DIPERMULIAKAN MELALUI KRITIK MEMBANGUN.Jangan sampai kita hanya bagus di kata-kata tetapi tidak tahu apa tujuan ita mengucapkan kritik seperti itu.Pikir dahulu baik-baik apakah kata-kata yang akan diucapkan nantinya akan membangun atau tidak,menyakiti hati si pendengar atau tidak,dan lain sebagainya.Jangan sampai juga kita menimbulkan permusuhan baru gara-gara pengucapan kita yang tidak berkenan.REMEMER,THINK BEFORE TALK.

CARA
Berbicara tentang cara,tentunya kita harus memiliki cara yang benar.Motivasi harus lihat perasaan orang,apakah orang itu akan tersakiti hatinya apabila kita mengucapkannya serta harus benar motivasinya,karena jika kita hanya berpatok kepada cara penyampaiannya saja yang bagus tetapi tidak bisa melihat perasaan orang yang dikritik,sama saja tidak ada gunanya.Seperti sinetron-sinetron sekarang ini,memberikan suatu motivasi tetapi dengan cara yang salah,yaitu dengan nada membentak dan marah-marah.Itu benar-benar cara yang salah.Motivasi dalam kritik itu harus diberikan secara pribadi antar pribadi (dalam konteks ini),berikan cara yang lurus (to the point),bukan mendikte atau menggurui.
BAGAIMANA LANGKAH-LANGKAH UNTUK MEMPUNYAI MOTIVASI YANG BENAR DALAM MENGKRITIK DAN DIKRITIK:
1.      Sebelum mengkritik orang lain,kritik dulu diri sendiri (Self Critique)
Pernahkah mengkritik penampilan seseorang (dalam hal menyanyi):”Suaranya jelek,fals atau semacamnya.”? Evaluasi diri sendiri dahulu jika pernah,apakah suara kita lebih bagus dan tidak fals dari orang itu.Ada suatu acara di sebuah stasiun radio tentang motivasi dalam keluarga.Suatu hari ada seorang anak yang ingin meminta minuman kepada Ibunya dengan ucapan yang kurang berkenan di hati Ibunya,sehingga langsung main pukul saja tanpa berpikir panjang lagi.Menurutnya,anak selalu salah dan orang tua selalu benar.Sang motivator lalu berkata kepada Ibu itu via telepon:”Ibu,pernahkah Ibu berkata seperti itu ke anak Ibu?” Sang Ibu diam membisu.Ini bisa terjadi di mana saja,tidak menutup kemungkinan.Nah,oleh sebab itu,miliki motivasi yang benar,saling membangun satu sama lain dan apabila kita akan mengkritik,pikirkan dahulu apakah kita melukai perasaan orang itu atau tidak.
2.      Siap Dikritik Balik
Jika suatu kali ada orang yang membalas kritikan kita (dikritik balik),kita harus siap.Kita harus mengetahui timing yang tepat.Jika kita sudah tahu waktu yang tepat dalam mengkritik serta siap menerima kritik balik,itu menunjukkan bahwa kita sudah dewasa dan sadar menerima kekurangan dalam diri.Ada aksi maka timbul reaksi.Ada saatnya kita harus berpikir dahulu sebelum beraksi.
3.      Kesadaran bahwa Allah berkarya dalam hidup orang lain
Ketika ada orang yang mengkritik kita,sikap kita seharusnya adalah mengambil yang positif dalam kritik tersebut,karena siapa tahu orang itulah (Si Pengkritik) adalah orang yang dipakai oleh Tuhan supaya kita semakin lebih baik lagi kedepannya.Lihat di 2 Sam 16:5-14:Daud menyadari bahwa Simei telah dipakai oleh Tuhan melalui ‘fitnahan’nya itu.Daud mengambil hal yang postif,tidak berusaha untuk membalas dendam (ayat 11-12).Respon seperti inilah yang seharusnya dalam menerima sebuah kritikan.
4.      Kritik dari teman yang tulus menandakan teman yang sejati
Berikan hati yang terbaik dalam setiap kritikan.Seorang sahabat adalah orang yang memberikan kritik positif kepada kita,karena jika tidak dikritik maka orang tersebut akan jatuh.Mulailah dalam mengkritik yang benar dalam hal pemerintaha,karena kritik terhadap pemerintah jauh lebih mudah daripada dengan keluarga atau teman dekat bukan?So,tunggu ap lagi?
-THINK BEFORE CRITIQUE-
Thanks and God bless you guys. :D
*Source: Khotbah KR Perniagaan hari Minggu,25 Juli 2010 dibawakan oleh Bpk. Hans Wuysang (PPA) dengan beberapa pengubahan.

Share/Bookmark

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thank you for your comment.I'm really appreciate it.