Jumat, 01 April 2011

PANDANGAN HIDUP

        Kali ini saya akan membahas mengenai makna dari pandangan hidup seseorang. Ada yang beda kali ini, karena saya akan mewawancarai seseorang mengenai arti pandangan hidup ini. Hal ini terbilang baru bagi blog ini karena saya terjun ke lapangan untuk menanyakan pendapat seseorang mengenai persoalan ini dan bukan opini saya sendiri. Baiklah, tanpa panjang lebar lagi saya akan memulai dengan pengertian dari pandangan hidup ini.


        Sebenarnya apa sih arti pandangan hidup itu? Mungkin sebagian besar di antara kita berpikir bahwa pandangan hidup sama dengan cita-cita ataupun visi. Nah, benarkah artinya seperti itu? Menurut beberapa sumber yang saya dapatkan, pandangan hidup adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.

        Nah, ternyata pemikiran kita selama ini tidaklah meleset. Pandangan hidup itu ada karena suatu pemikiran akan pedoman ataupun petunjuk hidup di dunia ini. Setelah saya telaah lebih lanjut, ternyata pandangan hidup memiliki banyak sekali macam dan ragamnya, akan tetapi pandangan hidup dapat dilasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu:
·         Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya;
·         Pandangan hidup yang berupa ideologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut; dan
·         Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur, yaitu cita-cita, kebajikan, usaha dan keyakinan/kepercayaan. Keempat unsur ini merupakan satu rangkaian kesatuan yang tidak terpisahkan. Cita-cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia, damai dan tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal, kemampuan jasmani, dan kepercayaan kepada Tuhan.

Nah, itu menurut pendapat salah satu sumber, bagaimana dengan orang lain ya? Saya mencoba untuk mewawancarai seorang karyawati di suatu perusahaan swasta di Jakarta, nama karyawati itu adalah Maya. Kira-kira beginilah wawancara saya dengan Maya. Mari kita lihat perbincangan kita di bawah ini.


TONY        : "Menurut Anda, apa sih arti pandangan hidup itu?"
MAYA       : "Kalau menurut saya sih, pandangan hidup itu adalah bagaimana cara kita    memandang seberapa berartinya hidup itu."
TONY        : "Hah? Maksudnya?"
MAYA       : "Maksudnya adalah bagaimana tujuan hidup kita dan bagaimana supaya hidup kita itu bisa berarti di mata masyarakat."
TONY        : "Oh, saya mengerti. Lalu, berdasarkan dari jawaban Anda tadi, saya menagkap suatu kesimpulan bahwa tujuan hidup dengan pandangan hidup itu sama. Apakah benar seperti itu?"
MAYA       : "Bukan. Pandangan hidup dan tujuan hidup itu berbeda. Tujuan hidup itu adalah bagian daripada pandangan hidup itu sendiri. Maksudnya pandangan hidup itu adalah bagaimana cara melihat dari keseluruhan hidup kita. Tujuan hidup itu memuat unsur-unsur yang ada dalam hidup kita, yaitu suatu visi ke depan dari seseorang itu."
TONY        : "Oh, ternyata seperti itu. Hmm, Anda sendiri memiliki tujuan hidup yang seperti apa?"
MAYA       : "Tujuan hidup saya adalah membahagiakan orang-orang yang sayang dengan saya."
TONY        : "Hmm, baiklah. Lalu bagaimana proses Anda untuk mencapai suatu tujuan hidup itu?"
MAYA       : "Saya mencapainya tujuan hidup saya dengan melakukan tugas saya saat ini, yaitu kuliah dan kerja, tidak ada yang spesial.  Selanjutnya saya akan menikah, membuka usaha sendiri dan bisa membahagiakan masyarakat di sekitar saya, memberi kesenangan lahir-batin kepada orang tua, hidup bersama suami dan anak-anak hingga tua, kalau bisa membuat sebuah panti sosial juga. Hehe…"
TONY        : "Wah, ternyata tujuan hidup Anda mulia sekali ya? Kira-kira sudah berapa sampai sejauh mana Anda telah menjalani proses yang telah Anda sebutkan tadi? Tolong nyatakan dalam persenatase."
MAYA       : "Waduh, berapa ya? Saya juga tidak bisa memastikan seberapa jauh saya telah melakukan proses-proses itu, tetapi menurut perkiraan saya sih kurang lebih baru 5% saja sih. Soalnya saya  masih berada di tahap perkuliahan. Masih jauh dari tujuan akhir dari hidup saya ini. Hehehe…"
TONY        : "Oh, seperti itu ternyata. Oh iya, bisa tolong ceritakan sedikit tidak tentang masa-masa Anda saat sekolah dulu. Kira-kira apa sih yang ada di benak seorang Maya pada saat itu?"
MAYA       : "Hmm, saya sekolah sama seperti dengan anak-anak yang kebanyakan. Tidak ada yang istiewa dari saya. Yang ada dalam pikiran saya dulu saat sekolah adalah memilik IPK yang bagus saat kuliah nanti sehingga bisa menjadi modal untuk maju dan mendapatkan tujuan hidup saya tadi."
TONY        : "Oh, begitu rupanya. Lalu sejak kapan Anda bisa memiliki pandangan hidup seperti yang telah Anda sebutkan tadi, yaitu membahagiakan setiap orang-orang yang sayang dengan Anda?"
MAYA       : "Hmm, dari mana ya? Saya bingung kalau ditanya seperti itu. Mungkin sejak saya sudah mendapatkan sebuah komunitas yang mengajarkan saya tentang pentingnya pandangan dan tujuan hidup itu."
TONY        : "Oh, baiklah. Terima kasih atas waktu yang telah Anda luangkan untuk wawancara ini. Maaf mengganggu kegiatan Anda."
MAYA       : "Sama-sama. Oh, tidak apa-apa. Hehe…"

            Nah, setelah saya mewawancarai karyawati tersebut, saya bisa mengambil kesimpulan bahwa pandangan dan tujuan hidup kita sangat dipengaruhi oleh sekeliling kita. Semakin baik komunitas yang kita punya, semakin baiklah tujuan dan pandangan hidup itu. Sebaliknya apabila kita memiliki komunitas yang buruk, maka akan dihasilkan suatu pandangan dan tujuan hidup yang salah dan keliru atau bahkan tidak ada tujuan dan pandangan hidup sama sekali sehingga hidupnya hamba dan statis. Nah, apa pandangan serta tujuan hidup kita sekarang ini? Pikirkanlah itu baik-baik. J

*Saya dengan Maya, karyawati yang bekerja sebagai staff admin dan telemarketing suatu perusahaan swasta di Jakarta


Share/Bookmark

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thank you for your comment.I'm really appreciate it.